Terhimpit Ekonomi, Pemuda Probolinggo Akhiri Nyawa Sopir Taksi Online di Bantul

Terhimpit Ekonomi, Pemuda Probolinggo Akhiri Nyawa Sopir Taksi Online di Bantul

Kebutuhan mendesak akibat kesulitan ekonomi menjadi motif di balik aksi pembunuhan seorang pengemudi taksi online yang menggemparkan wilayah Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Yoga Andry (30), seorang pria asal Mangunharjo, Probolinggo, Jawa Timur, mengakui perbuatannya yang keji tersebut. Ia nekat merenggut nyawa Juremi, sopir taksi online yang menjadi korbannya, dengan harapan mendapatkan uang untuk bertahan hidup.

"Memang kepepet mas karena nggak punya uang sama sekali, rencana buat kehidupan sehari-hari sambil menunggu habis Lebaran baru lowongan kerjaannya bisa mulai kerja," ujar Yoga saat dihadirkan di Mapolres Bantul, Selasa (25/3/2025).

Pengakuan Yoga mengungkap bahwa ia datang ke Yogyakarta dengan harapan mencari pekerjaan. Namun, impiannya pupus setelah terbentur kenyataan pahit. Tanpa pekerjaan dan tanpa uang, ia merasa terdesak dan gelap mata. Dalam kondisi kalut, ia merencanakan aksi kriminal untuk mendapatkan uang dengan cara pintas.

Kronologi Pembunuhan

Yoga telah mempersiapkan sebuah palu yang akan digunakan untuk menghabisi nyawa korbannya. Ia menggunakan aplikasi taksi online untuk memesan taksi sebanyak dua kali, dan satu kali secara offline. Pada kesempatan terakhir, ia melancarkan aksinya. Juremi menerima pukulan bertubi-tubi dari palu yang dibawa Yoga hingga akhirnya meregang nyawa di dalam mobilnya.

Setelah melakukan pembunuhan, Yoga mengambil barang berharga milik korban, termasuk uang tunai sebesar Rp 350.000 dan sebuah telepon genggam. Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk membayar penginapan, membeli makan, dan memenuhi kebutuhan sehari-hari sambil menunggu datangnya lowongan pekerjaan setelah Lebaran.

Penyesalan yang Sia-Sia

Kini, Yoga harus mendekam di sel tahanan Polres Bantul, menanggung konsekuensi dari perbuatannya. Impiannya untuk mendapatkan pekerjaan dan memulai hidup baru telah hancur berantakan. Penyesalan mendalam ia rasakan, namun semua sudah terlambat.

"Saya sangat menyesal, ya memang salah, ya harus menjalani," tuturnya dengan nada lesu.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah berhasil mengamankan Yoga di sebuah hotel di kawasan Janti pada Sabtu (22/3/2025) sekitar pukul 01.40 WIB. Penangkapan ini menjadi titik akhir pelarian Yoga setelah melakukan aksi keji tersebut.

Dampak dan Implikasi

Kasus pembunuhan ini menjadi pengingat akan dampak buruk dari kesulitan ekonomi yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan kriminal. Selain itu, kasus ini juga menyoroti pentingnya peningkatan keamanan bagi para pengemudi taksi online yang rentan menjadi korban kejahatan.

Pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini untuk mengungkap motif lain yang mungkin ada di balik aksi pembunuhan tersebut. Yoga akan dijerat dengan pasal berlapis yang akan menjeratnya hukuman berat.

Kasus ini menjadi pelajaran pahit bagi kita semua tentang pentingnya menjaga diri dari tindakan kriminal dan mencari solusi yang lebih baik dalam menghadapi kesulitan hidup.