Antisipasi Membludaknya Jemaah, KBRI Tokyo Gelar Shalat Idul Fitri 1446 H dalam Empat Gelombang
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo berkolaborasi dengan Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang mengambil langkah antisipatif untuk mengakomodasi antusiasme tinggi umat Muslim Indonesia di Jepang dalam melaksanakan shalat Id. Mengingat potensi membludaknya jemaah, KBRI Tokyo berencana menyelenggarakan shalat Idul Fitri pada tanggal 31 Maret 2025 di Masjid Indonesia Tokyo (MIT)/Sekolah Indonesia Tokyo (SIT) dengan sistem empat gelombang.
Tanggal pelaksanaan tersebut masih bersifat tentatif, menunggu pengumuman resmi hasil sidang isbat dari Rukyat e-Hilal Committee of Japan. Namun, persiapan telah dimatangkan untuk memastikan kelancaran dan kekhusyukan ibadah bagi seluruh jemaah. Sistem gelombang ini dirancang untuk mengurai kepadatan dan memberikan kenyamanan bagi sekitar 4.600 jemaah yang diperkirakan akan hadir.
Berikut adalah rincian jadwal shalat Idul Fitri berdasarkan gelombang:
- Gelombang I: Pukul 07.00 JST
- Gelombang II: Pukul 08.00 JST
- Gelombang III: Pukul 09.00 JST
- Gelombang IV: Pukul 10.00 JST
Febry Wibowo, Ketua Panitia Ramadhan dan Idul Fitri KMII Jepang, menjelaskan bahwa sistem ini diterapkan berdasarkan pengalaman sebelumnya, di mana animo masyarakat Indonesia untuk mengikuti shalat Id sangat tinggi. "Antusiasmenya sangat besar," ujarnya, "Supaya nanti kita bisa atur berapa orang yang bisa dilaksanakan dalam satu kali shalat, satu kali gelombang. Supaya tidak ada penumpukan gitu."
Untuk mengatur dan mengkoordinasi jemaah, KBRI Tokyo membuka pendaftaran melalui QR Code yang dapat diakses melalui akun Instagram resmi @kbritokyo. Data pendaftaran akan digunakan untuk mengatur penempatan jemaah di masing-masing gelombang.
Selain berkoordinasi dengan KMII Jepang, KBRI Tokyo juga menjalin kerjasama dengan kepolisian setempat untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan shalat Id. Hal ini mengingat jumlah jemaah yang besar, sehingga pengaturan lalu lintas dan pengamanan menjadi prioritas.
KMII Jepang juga mengelola masjid lain selain MIT, seperti Masjid As-Sholihin di Yokohama. Febry Wibowo menghimbau agar jemaah tidak hanya terpusat di MIT, tetapi juga memanfaatkan masjid-masjid lain yang dikelola oleh KMII Jepang untuk memakmurkan tempat ibadah.
Imbauan dan Aturan bagi Jemaah Shalat Id:
Guna menjaga kelancaran, ketertiban, dan kenyamanan bersama, KBRI Tokyo mengeluarkan imbauan dan aturan yang wajib dipatuhi oleh seluruh jemaah shalat Id:
- Menjaga nama baik bangsa Indonesia di Jepang.
- Menjaga ketertiban dan keamanan selama perjalanan dari rumah, selama di MIT/SIT, serta perjalanan kembali ke rumah.
- Menjaga kebersihan seluruh area yang dilalui dalam pelaksanaan salat Idul Fitri. Jemaah diimbau membawa pulang sampah masing-masing atau membuang di tempat yang telah disediakan. Dilarang membuang sampah di sembarang tempat, termasuk di samping jalan, taman, maupun di tempat sampah yang terdapat di convenience store dan supermarket.
- Menjaga ketenangan lingkungan sekitar selama pelaksanaan kegiatan.
- Tidak merokok selain di area yang telah ditentukan oleh Pemerintah Jepang.
- Tidak memarkir kendaraan dan berjualan di area pelaksanaan shalat Id.
- Mengikuti petunjuk petugas di lapangan.
Kelengkapan yang Perlu Dibawa:
- Menjaga wudu sejak dari rumah.
- Membawa tas/plastik untuk menyimpan sandal/sepatu yang diletakkan di dekat posisi shalat.
- Membawa sajadah/alas shalat masing-masing.
Diharapkan dengan persiapan yang matang dan kerjasama dari seluruh jemaah, pelaksanaan shalat Idul Fitri 1446 H di Tokyo dapat berjalan dengan lancar, khusyuk, dan berkesan bagi seluruh umat Muslim Indonesia.