Era Baru 23andMe: Ajukan Kebangkrutan Bab 11 di Tengah Kekhawatiran Privasi dan Perubahan Kepemimpinan

Raksasa Pengujian DNA 23andMe Hadapi Tantangan Berat: Ajukan Kebangkrutan dan Ganti CEO

Perusahaan pengujian genetik terkemuka, 23andMe, yang pernah mencapai valuasi USD 6 miliar, kini menghadapi masa sulit. Pada hari Selasa (25/3/2025), perusahaan secara resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di pengadilan federal Missouri. Langkah ini diambil di tengah perjuangan perusahaan untuk mencapai profitabilitas dan kekhawatiran yang meningkat terkait dengan keamanan data dan privasi pelanggan.

Perubahan Kepemimpinan di Puncak

Sebagai bagian dari restrukturisasi yang sedang berlangsung, Anne Wojcicki, pendiri dan CEO 23andMe, mengundurkan diri dari jabatannya. Meskipun demikian, Wojcicki akan tetap aktif dalam perusahaan sebagai anggota dewan direksi. Jabatan CEO sementara akan diemban oleh Joseph Selsavage, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala keuangan dan akuntansi 23andMe.

Wojcicki menyampaikan komentarnya melalui platform X, mengakui tantangan yang dihadapi perusahaan. "Kami telah meraih banyak keberhasilan, tapi saya juga bertanggung jawab atas tantangan yang kami hadapi saat ini," tulisnya. "Tak diragukan tantangan yang dihadapi 23andMe melalui model bisnis yang terus berkembang adalah nyata, tapi keyakinan saya terhadap perusahaan dan masa depannya tidak tergoyahkan."

Perjalanan 23andMe: Dari Terobosan hingga Krisis

Didirikan pada tahun 2006, 23andMe dengan cepat menjadi populer berkat inovasi kit pengujian DNA rumahan. Produk ini menawarkan kepada pelanggan informasi berharga tentang silsilah keluarga dan kecenderungan genetik mereka. Perusahaan menjadi perusahaan publik pada tahun 2021, namun sejak saat itu mengalami penurunan yang signifikan dalam nilai sahamnya.

Beberapa tahun terakhir, saham 23andMe mengalami penurunan tajam karena perusahaan kesulitan untuk meningkatkan pendapatan. Pada penutupan perdagangan hari Senin, kapitalisasi pasar perusahaan telah menyusut menjadi kurang dari USD 20 juta. Kondisi ini mendorong direktur independen 23andMe untuk membentuk komite khusus pada bulan Maret lalu guna mengevaluasi opsi strategis untuk masa depan perusahaan. Wojcicki sendiri telah mengajukan beberapa proposal untuk membawa perusahaan kembali menjadi perusahaan privat, namun proposal tersebut ditolak.

Menurut dokumen kebangkrutan yang diajukan, 23andMe memperkirakan memiliki aset antara USD 100 juta dan USD 500 juta, dengan kewajiban dalam kisaran yang sama.

Isu Privasi dan Keamanan Data

Selain masalah keuangan, 23andMe juga menghadapi pengawasan ketat terkait dengan privasi data pelanggan. Pada bulan Oktober 2023, perusahaan mengalami pelanggaran data yang signifikan, di mana peretas berhasil mengakses informasi pribadi hampir 7 juta pelanggan. Insiden ini memicu kekhawatiran luas tentang keamanan data genetik sensitif dan memicu peringatan dari Jaksa Agung California, Rob Bonta, yang mendesak penduduk untuk mempertimbangkan penghapusan data genetik mereka dari situs web 23andMe.

Jaminan dan Langkah Selanjutnya

23andMe berupaya meyakinkan pelanggannya bahwa proses kebangkrutan tidak akan memengaruhi cara data mereka disimpan, dilindungi, atau dikelola. Perusahaan menegaskan bahwa mereka akan terus beroperasi seperti biasa selama proses penjualan berlangsung.

Wojcicki menambahkan, "Saat saya memikirkan masa depan, saya akan terus tanpa lelah mengadvokasi agar pelanggan memiliki pilihan dan transparansi sehubungan dengan data pribadi mereka, terlepas dari platformnya."

Berikut poin - poin penting yang dapat disimpulkan:

  • 23andMe mengajukan kebangkrutan Bab 11.
  • Anne Wojcicki mengundurkan diri sebagai CEO, Joseph Selsavage menjabat sebagai CEO sementara.
  • Perusahaan berjuang dengan masalah keuangan dan kekhawatiran privasi data.
  • Pelanggaran data pada Oktober 2023 memengaruhi hampir 7 juta pelanggan.
  • 23andMe berjanji untuk terus melindungi data pelanggan selama proses kebangkrutan.