Aksi Heroik Pelajar China di Milan: Kejar Jambret Ponsel Hingga Tertangkap Berkat Bantuan Polisi dan Warga

Aksi Pengejaran Ala Film Laga Warnai Kota Milan

Kisah heroik tiga pelajar asal Tiongkok di Milan, Italia, menjadi viral setelah mereka berhasil mengejar dan menangkap seorang penjambret yang mencuri ponsel salah seorang dari mereka. Kejadian ini, yang melibatkan pengejaran mendebarkan sepanjang 800 meter, mengundang decak kagum dan pujian dari warganet di seluruh dunia.

Insiden bermula ketika Koukou, seorang mahasiswi arsitektur di Universitas Politeknik Milan, bersama kedua temannya, Bin dan La, sedang menaiki kereta bawah tanah. Saat pintu kereta hendak menutup, seorang pencuri menyambar ponsel milik Bin. Tanpa ragu, Koukou segera bertindak, berteriak dan berusaha menghentikan pelaku yang langsung melarikan diri.

Pengejaran Intens dan Kerja Sama Apik

Ketiganya kemudian melakukan pengejaran intensif terhadap pelaku. Koukou bahkan sempat merekam aksi pengejaran tersebut. Sempat kehilangan jejak di area stasiun, mereka kemudian meminta bantuan polisi dan warga sekitar. Bin memberikan deskripsi detail mengenai ciri-ciri pelaku yang mengenakan pakaian serba hitam. Seorang pejalan kaki juga memberikan informasi penting yang membantu proses pencarian.

Dengan panduan dari polisi, mereka menyusuri berbagai jalur kereta bawah tanah. Situasi sempat tegang ketika mereka hampir salah mengira seorang penumpang lain sebagai pelaku. Namun, berkat informasi terbaru yang diterima polisi, mereka diarahkan ke peron 3. Koukou mengaku sempat merasa khawatir ketika melihat petugas polisi bersenjata.

Penangkapan Dramatis dan Pesan Kewaspadaan

Puncak dari pengejaran ini terjadi ketika Bin melihat pelaku di antara kerumunan orang di peron 5. Dengan bantuan seorang pejalan kaki yang berhasil menghalangi pelaku, polisi berhasil menangkapnya dengan cepat. Ponsel Bin berhasil ditemukan, dan ia diberikan tisu serta air oleh polisi untuk membersihkan diri.

"Seluruh proses itu sangat menegangkan. Kami mengejar pencuri itu sejauh sekitar 800 meter dan akhirnya berhasil! Jangan pernah main-main dengan perempuan Tionghoa," ujar Koukou dengan bangga. Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada polisi dan warga sipil yang telah membantu mereka.

Sebagai bentuk apresiasi, mereka berencana memberikan spanduk ucapan terima kasih kepada petugas kereta bawah tanah.

Pengalaman ini mendorong Koukou untuk membagikan tips pencegahan pencurian kepada warganet, termasuk penggunaan tali ponsel dan kunci anti pencurian pada koper. Ia juga mengingatkan agar para wisatawan yang berkunjung ke Italia untuk selalu waspada dan menghindari penggunaan ponsel saat berjalan di tempat umum.

Kisah keberanian dan kegigihan ketiga pelajar ini telah menyebar luas di media sosial Tiongkok, memicu pujian dan kekaguman dari banyak orang. Mereka dianggap sebagai contoh positif keberanian dan solidaritas di perantauan.