Rekayasa Lalu Lintas Mudik 2025: Korlantas Polri Terapkan Strategi Baru Antisipasi Kemacetan
Rekayasa Lalu Lintas Mudik 2025: Korlantas Polri Terapkan Strategi Baru Antisipasi Kemacetan
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Korps Lalu Lintas (Korlantas) tengah mempersiapkan strategi baru dalam mengelola arus mudik Lebaran tahun 2025. Irjen Pol. Agus Suryo Nugroho, Kepala Korlantas Polri, mengungkapkan sejumlah perubahan signifikan dalam penerapan sistem one way dan contraflow untuk meminimalisir kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Evaluasi menyeluruh terhadap Operasi Ketupat 2024 menjadi landasan utama dalam perumusan strategi baru ini, khususnya terkait insiden kecelakaan yang terjadi selama penerapan contraflow tahun lalu.
Salah satu perubahan kunci terletak pada pelaksanaan contraflow. Pihak Korlantas berencana untuk menempatkan kendaraan polisi di barisan terdepan rombongan pemudik saat contraflow dimulai. Langkah ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kepadatan dan kecelakaan akibat kecepatan tinggi serta memastikan kelancaran arus lalu lintas. "Pada saat contraflow dimulai, akan ada pengawalan di depan agar jalan tidak kosong," jelas Irjen Pol. Agus. Selain itu, contraflow akan dilakukan secara bertahap dengan penempatan traffic cone yang lebih rapat guna meminimalisir risiko kecelakaan. Sistem pendobrakan contraflow juga akan dievaluasi untuk memastikan kecepatan kendaraan tetap terkontrol.
Penerapan sistem one way juga akan mengalami sejumlah penyesuaian. Korlantas berencana untuk merevisi titik awal penerapan one way, yang sebelumnya dimulai dari Km 70 Tol Cikampek Utama. "Kita tengah merancang skenario agar titik mulai one way tidak selalu dimulai dari Km 70," ujar Irjen Pol. Agus. Penyesuaian ini bertujuan untuk mengoptimalkan arus lalu lintas dan mencegah penumpukan kendaraan di titik-titik tertentu. Evaluasi ini didasari atas pengamatan arus lalu lintas di beberapa titik, termasuk Pejagan dan Brebes, yang memungkinkan penyaluran arus kendaraan lebih efisien tanpa harus menunggu pemberlakuan one way dari Km 70.
Durasi penerapan one way juga menjadi fokus evaluasi. Korlantas tengah mengkaji kemungkinan penerapan one way selama lebih dari satu hari berturut-turut, tergantung pada volume kendaraan yang terpantau. "Kalau harus dua hari, ya dua hari berturut-turut. Tergantung traffic counting di Cikatama," tegas Irjen Pol. Agus. Keputusan ini akan diambil berdasarkan data traffic counting yang akurat, dengan patokan minimal 6.000 kendaraan yang melintas di Gerbang Tol Cikatama. Sistem yang lebih fleksibel ini diharapkan dapat memberikan respons yang lebih adaptif terhadap kondisi lalu lintas di lapangan.
Secara keseluruhan, strategi baru ini menunjukan komitmen Korlantas Polri untuk meningkatkan keamanan dan kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Melalui evaluasi yang komprehensif dan implementasi strategi baru, diharapkan dapat meminimalisir kemacetan dan kecelakaan, sehingga arus mudik dapat berjalan lancar dan pemudik dapat tiba di kampung halaman dengan selamat.