Persiapan Mudik Sehat: 4 Pemeriksaan Medis Krusial Demi Perjalanan Aman dan Nyaman

Mudik, tradisi tahunan yang sangat dinantikan, menuntut persiapan matang, tak hanya fisik kendaraan dan perbekalan, namun juga kondisi kesehatan tubuh. Kondisi fisik yang prima menjadi kunci utama agar perjalanan mudik berjalan aman, nyaman, dan terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) secara konsisten mengimbau para pemudik untuk melakukan pemeriksaan kesehatan (cek up) sebelum memulai perjalanan. Langkah preventif ini memungkinkan deteksi dini potensi masalah kesehatan dan pengambilan tindakan antisipatif yang tepat.

Berikut adalah empat jenis pemeriksaan kesehatan yang sangat disarankan sebelum mudik, beserta manfaatnya:

1. Pemeriksaan Tekanan Darah

Pemeriksaan tekanan darah secara berkala sangat penting untuk mendeteksi dini risiko hipertensi, yang merupakan faktor utama penyebab stroke dan penyakit jantung – dua penyakit mematikan yang merenggut banyak nyawa di Indonesia. Hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, namun beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala, kelelahan, mual, sesak napas, atau penglihatan kabur.

Tekanan darah normal berada di bawah 140/90 mmHg. Untuk menjaga tekanan darah tetap stabil selama mudik, terapkan gaya hidup sehat dengan:

  • Istirahat yang cukup.
  • Pola makan teratur dan bergizi seimbang.
  • Membatasi asupan garam.
  • Memperbanyak konsumsi buah dan sayur.
  • Menghindari rokok dan alkohol.
  • Berolahraga secara rutin.

2. Pemeriksaan Kadar Kolesterol

Selain tekanan darah, kadar kolesterol juga perlu diperiksa sebelum mudik. Kolesterol tinggi, seperti hipertensi, merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Kadar kolesterol normal sebaiknya di bawah 200 mg/dL. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar kolesterol tinggi, penting untuk membatasi konsumsi makanan berlemak selama perjalanan dan saat berada di kampung halaman.

Gejala kolesterol tinggi seringkali tidak disadari, seperti mudah lelah, sering mengantuk, tengkuk terasa pegal, dan nyeri dada. Gejala-gejala ini sangat perlu diwaspadai, terutama bagi pengemudi.

3. Pemeriksaan Kadar Gula Darah

Pemeriksaan gula darah bertujuan untuk mengidentifikasi risiko diabetes, penyakit kronis yang juga menjadi penyebab utama kematian. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setelah berpuasa minimal 8 jam. Kadar gula darah normal saat puasa adalah 70-100 mg/dL, pra-diabetes 100-125 mg/dL, dan diabetes jika di atas 126 mg/dL.

Gejala diabetes yang perlu diwaspadai antara lain sering buang air kecil, mudah merasa lapar dan haus, kesemutan, luka sulit sembuh, penglihatan kabur, mudah lelah, dan sering mengantuk. Langkah-langkah pencegahan diabetes meliputi:

  • Meningkatkan konsumsi sayur dan buah yang kaya serat, vitamin, dan antioksidan.
  • Membatasi asupan gula, garam, dan lemak (GGL) sesuai anjuran.
  • Melakukan aktivitas fisik rutin minimal 30 menit per hari atau 150 menit per minggu.

4. Pemeriksaan Kadar Asam Urat

Kadar asam urat yang normal pada wanita adalah 1,5-6 mg/dL, sedangkan pada pria 2,5-7 mg/dL. Gejala utama asam urat tinggi adalah nyeri pada persendian, terutama di kaki, yang bisa menyebabkan bengkak dan kesulitan berjalan. Serangan asam urat dapat terjadi secara tiba-tiba.

Untuk mencegah peningkatan asam urat, lakukan hal berikut:

  • Batasi konsumsi makanan dan minuman tinggi purin, seperti alkohol, daging merah, jeroan, kerang, saus, serta makanan dan minuman tinggi fruktosa.
  • Perbanyak minum air putih untuk menjaga fungsi ginjal dan mencegah dehidrasi.
  • Berolahraga secara teratur.

Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum mudik, Anda dapat mengidentifikasi potensi risiko kesehatan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Jika terdapat kondisi yang tidak normal, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan memastikan perjalanan mudik yang aman dan menyenangkan.