Kontroversi Final: 5 Anime dengan Akhir Cerita yang Paling Memecah Belah

Kontroversi Final: 5 Anime dengan Akhir Cerita yang Paling Memecah Belah

Sebuah akhir cerita yang baik dapat membuat sebuah anime menjadi legenda, namun akhir cerita yang buruk dapat merusak reputasi sebuah karya. Dalam dunia anime, ada beberapa serial yang dikenal karena akhir cerita yang sangat memecah belah, memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar. Berikut adalah lima contoh anime dengan ending paling kontroversial:

1. Death Note: Strategi Jenius atau Kekalahan Prematur?

Death Note, sejak awal penayangannya, telah berhasil memikat penonton dengan premisnya yang unik tentang buku catatan yang dapat membunuh siapa pun yang namanya ditulis di dalamnya. Pertarungan kecerdasan antara Light Yagami, protagonis yang menggunakan Death Note untuk menciptakan dunia yang bebas dari kejahatan, dan L, detektif jenius yang berusaha menghentikannya, menjadi daya tarik utama serial ini. Namun, ending cerita yang memperlihatkan kekalahan Light Yagami memicu perdebatan yang tak berkesudahan.

Sebagian penggemar merasa bahwa kekalahan Light adalah klimaks yang tepat untuk kesombongannya. Light, yang sepanjang cerita selalu selangkah lebih maju dari lawannya, akhirnya terjebak dalam permainannya sendiri. Namun, sebagian besar penggemar lainnya merasa bahwa kekalahan Light terlalu mudah dan tidak memuaskan. Mereka berpendapat bahwa Near, penerus L, tidak memiliki kecerdasan dan karisma yang sama dengan L, sehingga jebakan yang dipasangnya untuk Light terasa kurang menegangkan dan tidak memuaskan.

2. Attack on Titan: Kebebasan atau Genosida?

Attack on Titan telah memukau penonton selama bertahun-tahun dengan alur cerita yang kompleks, karakter-karakter yang kuat, dan dunia yang kelam dan penuh misteri. Namun, ending cerita ini dianggap kurang memuaskan oleh banyak penggemar. Perubahan karakter Eren Yeager dari seorang pejuang kebebasan menjadi seorang penjahat genosida yang menghancurkan sebagian besar populasi manusia dianggap sebagai pengkhianatan terhadap karakter yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

Meskipun alur cerita tentang bagaimana trauma dan kebencian dapat mengubah seseorang menjadi hal yang dibencinya menarik, banyak penggemar merasa bahwa motivasi Eren tidak cukup jelas dan bahwa ending cerita tersebut mengkhianati tema-tema utama serial ini, seperti kebebasan, harapan, dan pentingnya melawan tirani.

3. Neon Genesis Evangelion: Abstrak atau Bermakna?

Dua episode terakhir Neon Genesis Evangelion meninggalkan alur cerita utama dan membawa penonton ke dalam pikiran Shinji, protagonis yang mengalami depresi dan kecemasan. Alih-alih pertempuran terakhir yang epik, penonton disuguhi monolog-monolog abstrak dan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang eksistensi dan identitas. Adegan "Selamat" di akhir episode, di mana semua karakter bertepuk tangan untuk Shinji, dianggap membingungkan dan tidak memuaskan oleh banyak penonton.

Sebagian penggemar menganggap bahwa ending ini merupakan representasi yang mendalam tentang perjuangan Shinji untuk menerima dirinya sendiri dan menemukan makna dalam hidup. Namun, sebagian besar penggemar lainnya merasa bahwa ending ini terlalu abstrak dan tidak memberikan penutupan yang memuaskan untuk cerita yang telah dibangun selama 24 episode.

4. Devilman Crybaby: Keputusasaan atau Penebusan?

Ending anime Devilman Crybaby yang kontroversial menjerumuskan penonton ke dalam kekacauan emosional. Akira, yang telah memberikan segalanya untuk menyelamatkan umat manusia, pada akhirnya menyaksikan kehancuran dunia dan kematian orang-orang yang dicintainya. Pertarungan terakhirnya dengan Ryo, yang terungkap sebagai Setan, digambarkan dengan brutal dan penuh dengan keputusasaan.

Beberapa penggemar menganggap ending ini sebagai komentar yang kuat tentang sifat destruktif manusia dan ketidakmungkinan untuk mencapai perdamaian abadi. Namun, banyak penggemar lainnya merasa bahwa ending ini terlalu pesimis dan tidak memberikan harapan bagi masa depan.

5. School Days: Cinta atau Obsesi?

School Days dimulai sebagai kisah cinta segitiga remaja yang klise, namun dengan cepat berubah menjadi horor psikologis yang gelap dan disturbing. Kecurangan Makoto yang tak henti-hentinya akhirnya membawanya pada akhir yang tragis. Sekai, yang marah dan patah hati, menusuk Makoto hingga tewas. Namun, mimpi buruk itu tidak berhenti di situ. Kotonoha, yang terobsesi dengan Makoto, menemukan tubuhnya, memenggalnya, dan berlayar pergi sambil memeluk kepalanya.

Ending ini dianggap sebagai salah satu ending anime yang paling kontroversial dan mengejutkan sepanjang masa. Banyak penonton merasa jijik dan terganggu oleh penggambaran kekerasan dan obsesi yang ekstrem. School Days menjadi contoh ekstrem tentang bagaimana cinta dan obsesi dapat berubah menjadi sesuatu yang mengerikan dan menghancurkan.

Akhir cerita sebuah anime dapat memicu perdebatan sengit dan membagi penonton menjadi kubu-kubu yang berseberangan. Terlepas dari kontroversi yang menyelimutinya, anime-anime dengan ending yang memecah belah ini telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah anime.