Efek Trump: Pariwisata Greenland Melonjak Pasca Kontroversi Akuisisi dan Pembukaan Bandara Internasional

Greenland Alami Ledakan Pariwisata Pasca Tawaran Kontroversial Trump

Tawaran akuisisi Greenland oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang sempat memicu kontroversi, justru membawa dampak positif bagi industri pariwisata pulau Arktik tersebut. Dikombinasikan dengan pembukaan bandara internasional baru di Nuuk, ibukota Greenland, popularitas destinasi wisata ini meningkat secara signifikan, menarik minat wisatawan dari seluruh dunia.

Ivik Knudssen-Ostermann, pemilik Greenland Cruises, perusahaan tur yang menawarkan pengalaman melihat gunung es biru yang ikonik, mengungkapkan bahwa lembaganya didorong oleh bank untuk melakukan ekspansi usaha. Dorongan ini didasari oleh prediksi lonjakan wisatawan, termasuk dari Amerika Serikat, yang dipicu oleh sorotan global yang diberikan Trump terhadap Greenland.

"Saat ini, kami menerima lebih banyak pemesanan dibandingkan sebelumnya, terutama karena seorang pria dengan nama belakang Trump. Ia benar-benar telah menempatkan Greenland di peta," ujar Knudsen-Ostermann, seperti dikutip dari CNN.

Fokus perhatian internasional terhadap Greenland semakin menguat pada Januari lalu, ketika Donald Trump Jr., putra mantan presiden, tiba di bandara Nuuk yang baru diresmikan. Sebelumnya, Trump secara terbuka menyatakan minatnya untuk menjadikan Greenland bagian dari Amerika Serikat, dengan alasan potensi kekayaan mineral tanah jarang yang krusial bagi industri teknologi tinggi.

Diversifikasi Ekonomi dan Infrastruktur Baru

Greenland berharap bandara baru ini akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan industri pariwisata dan pertambangan. Diversifikasi ekonomi menjadi prioritas utama, mengingat ketergantungan saat ini pada sektor perikanan yang menyumbang 95% dari ekspor negara.

Daya tarik utama Greenland meliputi:

  • Lapisan es yang luas dan memukau
  • Gletser raksasa yang menakjubkan
  • Fyord dalam yang mempesona
  • Kehidupan laut yang kaya, termasuk populasi ikan paus yang signifikan
  • Budaya Inuit yang unik dan kaya

Pembukaan bandara di Nuuk pada November tahun lalu telah mempermudah aksesibilitas ke pulau ini. United Airlines dijadwalkan untuk memulai penerbangan langsung dari New York ke Nuuk pada bulan Juni, menggantikan rute sebelumnya yang mengharuskan wisatawan untuk transit di Kopenhagen dan bekas pangkalan militer AS di Kangerlussuaq.

Ilulissat, pusat pariwisata utama Greenland yang terkenal dengan fyord esnya yang terdaftar di UNESCO, juga akan memiliki bandara internasional baru pada tahun 2026. Pembangunan bandara internasional lainnya juga sedang berlangsung di Qaqortoq, Greenland selatan.

"Kami memperkirakan pertumbuhan yang cukup signifikan pada musim panas ini," kata Jens Lauridsen, CEO Greenland Airports.

Sikap Hati-hati di Tengah Optimisme

Kendati bank mendorong ekspansi, Knudsen-Ostermann tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan. Ia ingin mengevaluasi dampak jangka panjang dari bandara baru dan perkembangan pariwisata di tahun-tahun mendatang.

"Saya ingin melihat apa yang akan diberikan bandara baru ini kepada kami, apa yang akan diberikan pada tahun 2025. Kita tidak tahu masa depan, jadi saya sedikit menahan diri," ujarnya.

Statistik Greenland menunjukkan peningkatan 14% year-on-year dalam jumlah penumpang penerbangan internasional ke Greenland pada bulan Januari. Jumlah malam menginap di hotel juga mengalami peningkatan stabil selama satu dekade terakhir, mencapai 355.000 pada tahun lalu, naik dari 210.000 pada tahun 2014.

Menurut Visit Greenland, tiga perempat operator pariwisata melaporkan peningkatan pemesanan dalam tiga bulan setelah pembukaan bandara baru Nuuk.