Ribuan Perantau Minang Manfaatkan Program Mudik Gratis 'Pulang Basamo' Andre Rosiade: Perjalanan Aman dan Nyaman
Tradisi mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia, tak terkecuali para perantau asal Sumatera Barat (Sumbar) yang bekerja dan menetap di Jakarta. Tahun 2025 ini, ribuan perantau Minang merasakan kebahagiaan bisa kembali ke kampung halaman melalui program mudik gratis bertajuk 'Pulang Basamo' yang diinisiasi oleh anggota DPR RI, Andre Rosiade.
Sejak pendaftaran dibuka pada 21 Februari 2025, antusiasme warga Sumbar di Jakarta untuk mengikuti program ini sangat tinggi. Bahkan, perebutan tiket mudik gratis dengan tujuan Kota Padang dan Bukittinggi ini disebut-sebut sama sengitnya dengan perburuan tiket konser band internasional. Calon pemudik harus rela berulang kali mencoba mengakses situs resmi pendaftaran, hingga tak sedikit yang akhirnya gagal mendapatkan tiket.
Program 'Pulang Basamo' 2025 memberangkatkan para pemudik dalam dua gelombang. Gelombang pertama diberangkatkan pada 16 Maret dengan 100 bus, mengangkut sekitar 5.000 pemudik. Andre Rosiade bersama Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, secara langsung melepas rombongan ini. Gelombang kedua menyusul pada 23 Maret 2025, dengan 150 bus yang membawa 7.500 penumpang.
Seorang jurnalis dari detikcom turut serta dalam rombongan mudik gratis gelombang kedua menuju Kota Padang. Para peserta mudik diwajibkan berkumpul di halaman DPR RI pada pukul 06.00 WIB, Minggu (23/3/2025). Panitia kemudian mengarahkan mereka menuju bus yang telah ditentukan sesuai dengan tiket masing-masing.
Perjalanan dari Jakarta menuju Padang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB. Kondisi lalu lintas di ruas Tol Tangerang menuju Pelabuhan Merak relatif lancar tanpa kemacetan berarti. Rombongan bus tiba di Pelabuhan Merak sekitar pukul 13.00 WIB. Situasi di pelabuhan juga terpantau normal, tanpa antrean panjang kendaraan yang akan menyeberang.
Setelah menaiki kapal feri pada pukul 15.00 WIB, perjalanan dilanjutkan menuju Pelabuhan Bakauheni di Lampung. Kapal tiba di Bakauheni sekitar pukul 18.30 WIB. Rombongan bus kemudian melanjutkan perjalanan darat, dengan berhenti sejenak untuk makan malam di kawasan Lampung Tengah pada pukul 21.00 WIB. Setelah beristirahat selama satu jam, perjalanan kembali dilanjutkan melalui jalan tol menuju perbatasan Jambi.
Memasuki hari kedua perjalanan, Senin (24/3/2025), kondisi lalu lintas masih terpantau lancar. Rombongan bus tiba di kawasan Talang Kelapa, Palembang, Sumatera Selatan, sekitar pukul 03.08 WIB untuk santap sahur, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Sumatera Barat. Sepanjang perjalanan, bus melaju beriringan minimal tiga sampai empat kendaraan dengan kecepatan normal, sehingga para penumpang merasa aman dan nyaman.
Bus tiba di kawasan Tanah Sepenggal, Muara Bungo, Jambi, sekitar pukul 22.45 WIB. Perjalanan menuju Padang masih tersisa sekitar 8 jam. Selama perjalanan, terdapat tiga check point yang dimanfaatkan untuk istirahat makan siang (bagi penumpang yang tidak berpuasa), makan malam, dan menunaikan ibadah salat. Dengan demikian, bus berhenti tiga hingga empat kali dalam sehari.
Pemberhentian terakhir dilakukan di sebuah rumah makan di kawasan Dharmasraya, Sumatera Barat, pada Rabu (25/3/2025) pukul 01.00 WIB. Tiga orang sopir bus bergantian mengemudi selama perjalanan. Akhirnya, bus tiba di kawasan Sitinjau Lauik sekitar pukul 05.48 WIB. Area yang terkenal dengan tikungan tajam ini mulai ramai dilalui kendaraan. Sopir mengemudikan bus dengan ekstra hati-hati saat melintasi jalanan yang terkenal viral tersebut.
Rombongan bus tujuan Padang tiba di titik akhir, yaitu Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Kota Padang, Sumatera Barat. Para penumpang turun sekitar pukul 06.30 WIB. Sanak saudara telah menunggu untuk menjemput keluarga tercinta.
Salah seorang penumpang bernama Ade mengungkapkan kesan positifnya setelah pertama kali mengikuti mudik gratis 'Pulang Basamo' 2025. Ia mengatakan bahwa perjalanan mudik kali ini sangat seru dan nyaman. "Saya biasa lewat jalur darat, tapi nggak sampai 3 hari 2 malam, biasanya 2 hari 1 malam mungkin banyak berhenti istirahatnya sehari bisa 3-4 kali berhenti durasi 1-2 jam. Tapi nggak apa-apa, perjalanannya seru dan busnya juga nyaman," ujarnya.
Pemudik lainnya, Taufik, juga bersyukur bisa ikut serta dalam program mudik gratis ini. Ia memaklumi jika bus 'Pulang Basamo' sering berhenti untuk istirahat dan salat. "Semoga tahun depan kuota bus gratis Pulang Basamo bisa ditambah. Harga tiket pesawat mahal," harapnya.