Kinerja Gemilang Blue Bird di Tahun 2024: Pendapatan Melonjak 14 Persen Berkat Ekspansi dan Inovasi Teknologi

PT Blue Bird Tbk (BIRD), perusahaan transportasi terkemuka di Indonesia, mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024. Perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 5,04 triliun, menandai pertumbuhan signifikan sebesar 14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Capaian ini mencerminkan pemulihan ekonomi dan peningkatan permintaan layanan transportasi seiring dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi.

Tidak hanya dari sisi pendapatan, profitabilitas Blue Bird juga mengalami peningkatan yang signifikan. EBITDA perusahaan tercatat sebesar Rp 1,2 triliun, tumbuh 9% secara Year on Year (YoY). Laba bersih perusahaan juga melesat 28% YoY, mencapai Rp 593 miliar. Kinerja keuangan yang positif ini mengindikasikan efisiensi operasional dan strategi bisnis yang tepat sasaran.

Pendorong Utama Pertumbuhan

Menurut Direktur Utama Bluebird, Adrianto Djokosoetono, keberhasilan perusahaan meraih kinerja gemilang di tahun 2024 didorong oleh beberapa faktor utama, antara lain:

• Ekspansi dan Diversifikasi Layanan: Bluebird terus memperluas jangkauan layanan dan menawarkan solusi transportasi yang beragam. Perusahaan telah menambah sekitar 1.200 armada baru di seluruh segmen, termasuk taksi dan non-taksi, sehingga total armada operasional mencapai lebih dari 24.000 unit.
• Peningkatan Permintaan Masyarakat: Seiring dengan pemulihan ekonomi dan peningkatan aktivitas sosial, permintaan layanan transportasi dari masyarakat meningkat secara signifikan.
• Optimalisasi Teknologi: Bluebird terus berinvestasi dalam teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan kemudahan bagi pelanggan. Penggunaan aplikasi MyBluebird memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan.

Kontribusi Segmen Layanan

Pendapatan dari segmen layanan taksi mengalami peningkatan sebesar 12%. Sementara itu, segmen layanan non-taksi, yang meliputi rental, bus, shuttle, dan layanan lainnya, mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi, yaitu sebesar 19%. Hal ini menunjukkan bahwa Bluebird berhasil mendiversifikasi sumber pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada layanan taksi konvensional.

Adrianto Djokosoetono menekankan bahwa transformasi Bluebird menjadi perusahaan Mobility as a Service (MaaS) telah memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan. Peningkatan kontribusi layanan taksi dan non-taksi menunjukkan bahwa Bluebird mampu beradaptasi dengan kebutuhan mobilitas yang semakin beragam.

Peran Teknologi dalam Meningkatkan Kinerja

Pemanfaatan teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja Bluebird. Penggunaan aplikasi MyBluebird memberikan kontribusi sebesar 35% terhadap pendapatan perusahaan di tahun 2024. Selain itu, pilihan transaksi yang lebih praktis, seperti pembayaran non-tunai, juga semakin diminati oleh pelanggan. Penggunaan pembayaran non-tunai meningkat hingga 61% selama periode tersebut.

Bluebird terus berupaya untuk beradaptasi dengan kebutuhan mobilitas yang semakin dinamis. Perusahaan menghadirkan kemudahan aksesibilitas, metode transaksi yang fleksibel, dan beragam solusi mobilitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda.

Komitmen Terhadap Lingkungan

Sebagai bagian dari komitmen terhadap lingkungan, Bluebird juga telah melakukan penambahan armada ramah lingkungan untuk segmen layanan taksi, rental, dan bus. Pada tahun 2024, perusahaan melakukan ekspansi operasional Bus Rapid Transit (BRT) yang menggunakan 100% bus listrik di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Medan. Langkah ini menunjukkan bahwa Bluebird tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.

Secara keseluruhan, kinerja Blue Bird di tahun 2024 menunjukkan bahwa perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan strategi bisnis yang tepat, investasi dalam teknologi, dan komitmen terhadap lingkungan, Bluebird siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.