Operasional Taman Safari Bogor Tetap Normal Pasca Banjir Bandang Puncak: Mitigasi Bencana Jadi Prioritas
Operasional Taman Safari Bogor Tetap Normal Pasca Banjir Bandang Puncak: Mitigasi Bencana Jadi Prioritas
Bencana banjir bandang yang menerjang kawasan Puncak, Bogor, pada awal Maret 2025 lalu telah menimbulkan kerusakan infrastruktur yang signifikan, termasuk putusnya beberapa jembatan dan longsornya tebing di sejumlah titik. Meskipun kejadian tersebut sempat mengganggu arus lalu lintas dan menyebabkan penurunan jumlah wisatawan, Taman Safari Indonesia (TSI) di Bogor memastikan operasionalnya tetap berjalan normal dan aman bagi pengunjung. Pihak TSI juga menekankan komitmennya dalam menjalankan langkah-langkah mitigasi bencana untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kejadian banjir bandang tersebut mengakibatkan genangan air di sekitar Simpang Taman Safari, yang sempat menghambat lalu lintas. Namun, menurut keterangan Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntara, genangan tersebut surut dengan cepat dan arus lalu lintas kembali normal. Meskipun demikian, dampak banjir terhadap sektor pariwisata di kawasan Puncak tidak dapat diabaikan. Senior Vice President Marketing TSI, Alexander Zulkarnain, mengakui adanya penurunan jumlah pengunjung selama periode pascabanjir. Namun, beliau memastikan bahwa angka kunjungan saat ini telah kembali pulih dan operasional seluruh destinasi wisata di bawah naungan TSI Group, termasuk Enchanting Valley Megamendung, Taman Safari Bogor, Safari Resort, dan Royal Safari Garden, berjalan normal dan aman.
Upaya Mitigasi Bencana yang Dilakukan TSI
TSI menyadari pentingnya langkah-langkah antisipasi bencana untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan pengunjung. Sebagai lembaga konservasi, TSI telah dan akan terus berupaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Sejumlah strategi mitigasi bencana telah dan terus diterapkan, antara lain:
- Pemetaan Ulang Titik Rawan: TSI melakukan pemetaan ulang area yang berpotensi terdampak banjir dan longsor untuk mengidentifikasi titik-titik rawan dan mengambil langkah pencegahan yang tepat.
- Penguatan Infrastruktur: Pemeriksaan dan pengawasan berkala terhadap saluran air, kondisi tanah, dan sistem drainase dilakukan secara rutin untuk mengurangi risiko bencana.
- Penghijauan Berkelanjutan: TSI berkomitmen pada program penghijauan berkelanjutan melalui penanaman pohon dan pengelolaan lingkungan berbasis konservasi guna meningkatkan kapasitas resapan air.
- Koordinasi dengan Pihak Berwenang: TSI secara aktif berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan.
Menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mengaitkan banjir dengan alih fungsi lahan dan menyarankan evaluasi terhadap tempat wisata di Puncak, Alex Zulkarnain menegaskan komitmen TSI untuk mematuhi peraturan pemerintah dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. TSI juga menekankan peran ekosistem alami yang luas di Taman Safari Bogor, dengan banyaknya titik resapan air dan upaya penanaman puluhan ribu pohon sebagai kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi risiko banjir dan longsor.
Vegetasi alami yang terjaga di area Taman Safari Bogor tidak hanya berperan sebagai habitat satwa, tetapi juga berfungsi penting dalam meningkatkan daya serap air tanah, sehingga dapat membantu mengurangi dampak bencana alam seperti banjir dan longsor. Komitmen TSI dalam mitigasi bencana ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengelola wisata lainnya di kawasan Puncak dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan jangka panjang.