Pemerintah Luncurkan Program Perumahan Subsidi untuk Guru di Delapan Provinsi
Pemerintah Giatkan Program Perumahan Subsidi untuk Guru Guna Tingkatkan Kesejahteraan
Pemerintah Indonesia secara resmi meluncurkan program perumahan subsidi yang ditujukan khusus untuk guru di seluruh pelosok negeri. Inisiatif ambisius ini merupakan hasil kolaborasi antara lima kementerian dan lembaga negara, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pendidik dan memastikan mereka dapat tinggal dekat dengan tempat mereka mengajar.
Program bertajuk "Rumah untuk Guru Indonesia" ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan serah terima kunci rumah bersubsidi secara simbolis. Sebanyak 20 ribu unit rumah subsidi telah disiapkan dan akan dibangun secara serentak di delapan provinsi di Indonesia, meliputi:
- Aceh
- Medan
- Bogor
- Bangkalan
- Pontianak
- Makassar
- Kupang
- Jayapura
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh mitra kerja yang terlibat dalam program ini, khususnya Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), atas realisasi program yang cepat. Mu'ti menekankan bahwa guru merupakan kunci utama dalam membangun sumber daya manusia Indonesia, sejalan dengan Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan kesejahteraan guru sebagai prioritas.
"Mudah-mudahan program ini bermanfaat dan para guru, dengan peningkatan kesejahteraan dan layanan pendidikan, dapat bekerja lebih baik, fokus pada pembelajaran, dan fokus pada tugas sebagai pendidik," ujar Mu'ti.
Sinergi Lintas Kementerian dan Lembaga untuk Wujudkan Hunian Layak bagi Guru
Kemendikdasmen tidak bekerja sendiri dalam mewujudkan program perumahan subsidi ini. Empat kementerian dan lembaga negara lainnya turut berperan aktif, yaitu Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), PT Bank Tabungan Negara (BTN), Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Menteri PKP, Maruarar Sirait, menjelaskan bahwa dari 20 ribu unit rumah yang tersedia, 250 unit telah diserahkan kuncinya secara simbolis. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dengan fokus utama menyediakan hunian yang dekat dengan lokasi sekolah tempat guru mengajar.
"Tantangan kami tidak mudah, tetapi kami punya Presiden yang optimis, yakin, dan percaya diri untuk membangun Indonesia berdiri di atas kakinya sendiri. Sebagaimana arahan Presiden, saya akan mengutamakan kebijakan juga kepada wong cilik," kata Maruarar Sirait.
Direktur Utama BTN, Nixon L P Napitupulu, menambahkan bahwa program ini akan menjadi bagian penting dalam pengentasan kemiskinan. Sementara itu, Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menegaskan bahwa data yang akurat dari BPS akan menjadi fondasi dalam membangun kebijakan yang efektif dan tepat sasaran, termasuk dalam program "Rumah untuk Guru Indonesia".
"Kami percaya bahwa data yang baik akan menjadi fondasi utama dalam membangun kebijakan yang lebih efektif dan tepat sasaran. Termasuk dalam mendukung penyediaan hunian layak bagi para guru sebagai bagian dari pembangunan nasional yang inklusif," pungkas Amalia.