Gorontalo Perketat Pengawasan Kesehatan Pengemudi Jelang Arus Mudik Lebaran 2025

Gorontalo Tingkatkan Keamanan Mudik dengan Pemeriksaan Kesehatan Intensif Pengemudi

Pemerintah Provinsi Gorontalo bergerak cepat menyambut arus mudik Lebaran Idulfitri 2025 dengan meningkatkan pengawasan kesehatan para pengemudi. Inisiatif ini merupakan upaya bersama antara Dinas Kesehatan dan Dinas Perhubungan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pemudik.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, menyatakan bahwa program ini dirancang untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan pada pengemudi yang dapat membahayakan keselamatan di jalan raya. Program ini terbagi menjadi dua tahap utama:

  • Tahap 1: Cek Kesehatan Gratis (CKG): Dilaksanakan di seluruh Puskesmas di Gorontalo dari tanggal 17 hingga 21 Maret 2025. Pemeriksaan ini bersifat dasar dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini.
  • Tahap 2: Pemeriksaan Kelaikan Intensif: Digelar mulai 21 Maret hingga 8 April 2025, berfokus di terminal-terminal utama dan pool bus. Pemeriksaan ini lebih komprehensif, khususnya bagi pengemudi bus antarkota.

Pemeriksaan Lebih Ketat untuk Pengemudi Bus Antarkota

Pengemudi bus antarkota menjadi fokus utama dalam pemeriksaan tahap kedua. Mereka akan menjalani serangkaian tes yang lebih ketat, termasuk:

  • Pengukuran tekanan darah
  • Pemeriksaan kadar gula darah
  • Tes narkoba (Napza)

Pemeriksaan ini dilakukan di Terminal Tipe A Dungingi dan Isimu, memastikan bahwa pengemudi dalam kondisi fisik dan mental yang prima sebelum mengemudikan kendaraan.

Sosialisasi dan Koordinasi Lintas Sektor

Sebelum program pemeriksaan dimulai, Dinas Kesehatan telah melakukan sosialisasi di Terminal Dungingi pada tanggal 18 Maret 2025. Kegiatan ini melibatkan puluhan pengemudi dan perwakilan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Gorontalo.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga menginstruksikan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk berkoordinasi dengan dinas perhubungan setempat guna memperluas sosialisasi ke terminal tipe C dan lokasi rental taksi gelap. Tujuannya adalah untuk menjangkau seluruh pengemudi di wilayah Gorontalo.

Pengawasan Ketat di Titik-Titik Strategis

Pengawasan ketat akan dilakukan di posko mudik perbatasan, terminal, dan lokasi rental kendaraan. Petugas akan memeriksa kelengkapan Rapor CKG (Cek Kesehatan Gratis) yang dimiliki oleh setiap pengemudi.

Bagi pengemudi yang belum memiliki Rapor CKG, petugas akan membantu mereka untuk mendaftar melalui Sistem Satu Manajemen (SSM) atau chatbot hingga mendapatkan tiket CKG. Hal ini memastikan bahwa semua pengemudi memiliki kesempatan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

Sistem Pelaporan Terintegrasi

Untuk memastikan efektivitas program, Dinas Kesehatan telah menyiapkan sistem pelaporan terintegrasi. Hasil pemeriksaan kelaikan akan dicatat melalui formulir khusus dan diunggah ke aplikasi Data Fasyankes Online (DFO) milik Kementerian Kesehatan.

Anang Otoluwa menegaskan bahwa target utama program ini adalah 100 persen pengemudi di Gorontalo telah menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum musim mudik Lebaran tiba. Dengan adanya petunjuk teknis (juknis) yang telah didistribusikan kepada seluruh petugas, diharapkan pelaksanaan program ini dapat berjalan lancar dan efektif.

Melalui langkah-langkah komprehensif ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo berharap dapat meminimalisir risiko kecelakaan yang disebabkan oleh faktor kesehatan pengemudi dan menciptakan perjalanan mudik yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.