RUPS BNI Setujui Pembagian Dividen Tunai Rp 13,95 Triliun, DPR Naik Jadi 65%

BNI Tebar Dividen Jumbo: Pemegang Saham Kantongi Rp 374 Per Lembar Saham

JAKARTA - Kabar gembira bagi para investor Bank Negara Indonesia (BNI). Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (26/3/2025), menyetujui pembagian dividen tunai dengan total nilai fantastis, mencapai Rp 13,95 triliun. Keputusan ini tentu saja menjadi angin segar bagi para pemegang saham, karena dividen per lembar saham yang akan diterima adalah sebesar Rp 374.

Angka ini merepresentasikan Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 65% dari total laba bersih BNI untuk tahun buku 2024. Peningkatan signifikan dibandingkan dua tahun sebelumnya, di mana DPR berada di angka 50%. Langkah ini menunjukkan komitmen BNI untuk memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya. Sebelumnya, Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, memang telah mengindikasikan rencana untuk meningkatkan rasio dividen hingga 60%.

Kinerja Solid BNI Jadi Landasan Pembagian Dividen

Keputusan untuk meningkatkan DPR ini didasari oleh kondisi permodalan BNI yang dinilai sangat kuat dan memadai untuk beberapa tahun ke depan. Hal ini memungkinkan BNI untuk tetap menjaga stabilitas operasional dan ekspansi bisnisnya, sambil tetap memberikan imbal hasil yang menarik bagi para investor.

Sebagai informasi, BNI mencatatkan kinerja yang mengesankan sepanjang tahun 2024, dengan laba bersih mencapai Rp 21,5 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,7% secara year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 20,9 triliun. Pertumbuhan laba ini menjadi fondasi yang kokoh bagi pembagian dividen yang lebih besar.

Kredit BNI Tumbuh Double Digit

Selain laba bersih, BNI juga mencatatkan pertumbuhan kredit yang signifikan. Sepanjang tahun 2024, kredit BNI tumbuh 11,6% secara yoy menjadi Rp 775,87 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif dari segmen korporasi dan konsumer. Kredit korporasi tumbuh 17,6%, sementara kredit konsumer meningkat 14,5%. Hal ini menunjukkan bahwa BNI berhasil memanfaatkan peluang pertumbuhan di berbagai sektor ekonomi.

Agenda RUPS Lainnya

Selain persetujuan pembagian dividen, RUPST BNI juga membahas beberapa agenda penting lainnya, antara lain:

  • Persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan.
  • Penetapan gaji atau honorarium, fasilitas, dan tunjangan untuk direksi dan dewan komisaris.
  • Penetapan akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian perseroan.
  • Persetujuan atas rencana pembelian kembali saham (buyback) dan pengalihan saham hasil buyback.
  • Perubahan anggaran dasar perseroan.
  • Perubahan susunan pengurus perseroan.

Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPST ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi BNI sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia dan memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemegang sahamnya.