Agrinas: Transformasi BUMN Karya Perkuat Sektor Pangan Nasional di Bawah Payung Danantara
Agrinas: Transformasi BUMN Karya Perkuat Sektor Pangan Nasional di Bawah Payung Danantara
Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan pembentukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru bernama Agrinas, sebuah langkah strategis untuk memperkuat sektor pangan, perkebunan, dan perikanan nasional. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi dan optimalisasi peran BUMN dalam mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi negara.
Agrinas lahir dari transformasi tiga BUMN Karya yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidang konstruksi dan infrastruktur. Ketiga BUMN tersebut adalah:
- Virama Karya: Bertransformasi menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara, fokus pada sektor perikanan dan kelautan.
- Yodya Karya: Bertransformasi menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara, fokus pada sektor pangan.
- Indra Karya: Bertransformasi menjadi PT Agrinas Palma Nusantara, fokus pada sektor perkebunan.
Transformasi ini menandai diversifikasi usaha yang signifikan, memanfaatkan aset dan sumber daya yang ada untuk memasuki sektor yang memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan domestik dan meningkatkan ekspor. Pembentukan Agrinas menjadi bukti komitmen pemerintah dalam mendorong inovasi dan adaptasi BUMN terhadap perubahan kebutuhan pasar.
Langkah strategis ini dibahas secara mendalam dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya sinergi antar kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan keberhasilan Agrinas. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus CEO Badan Pelaksana Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan melalui akun Instagramnya bahwa Agrinas akan bergabung dengan Danantara, sebuah holding BUMN yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas investasi.
"Nantinya, Agrinas akan menjadi bagian dari Danantara Indonesia. Fokus utama kami saat ini adalah memastikan penguatan struktur Agrinas, serta keselarasan kegiatan Agrinas dengan visi misi penciptaan lapangan kerja," ujar Rosan.
Bergabungnya Agrinas dengan Danantara akan membuka akses ke sumber daya dan jaringan yang lebih luas, termasuk sinergi dengan BUMN besar lainnya seperti Pertamina, PLN, MIND ID, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI yang telah lebih dulu menjadi bagian dari Danantara. Hal ini akan memperkuat posisi Agrinas dalam bersaing di pasar global dan menarik investasi yang lebih besar.
Model pendanaan Agrinas juga dirancang secara inovatif. Alih-alih mengandalkan penyertaan modal negara (PMN) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pendanaan Agrinas akan bersumber dari dividen BUMN yang ada di bawah naungan Danantara. Skema ini bertujuan untuk mengurangi beban APBN dan memaksimalkan potensi keuntungan BUMN untuk reinvestasi di sektor strategis.
"Kan memang dengan adanya struktur Danantara yang baru ini, Agrinas itu kan nanti akan jadi bagian Danantara. Itu (PMN) mungkin tidak dari Kementerian Keuangan, nanti kita lihat dividen yang kita terima dari BUMN ini," jelas Rosan.
Dengan transformasi ini, diharapkan Agrinas dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan sektor pangan nasional, meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, serta berkontribusi pada ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi Indonesia. Sinergi antara Agrinas dan Danantara diharapkan dapat menciptakan ekosistem bisnis yang lebih efisien, inovatif, dan berkelanjutan di sektor pangan, perkebunan, dan perikanan. Transformasi ini tidak hanya mengubah lanskap BUMN, tetapi juga membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.