Panduan Lengkap Mudik Berkah: 7 Adab Safar Menurut Ajaran Islam

Menjelang perayaan Idul Fitri, tradisi mudik menjadi momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Perjalanan panjang menuju kampung halaman bukan hanya sekadar perpindahan geografis, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual yang diwarnai dengan harapan, doa, dan persiapan. Agar perjalanan mudik senantiasa dalam lindungan dan keberkahan Allah SWT, penting bagi setiap Muslim untuk memahami dan mengamalkan adab safar, yaitu etika dan tata cara bepergian sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.

Adab safar bukan sekadar formalitas, melainkan panduan komprehensif yang mencakup aspek fisik, mental, dan spiritual. Dengan mengamalkan adab safar, seorang Muslim tidak hanya menjaga keselamatan diri sendiri, tetapi juga menghormati sesama pengguna jalan dan meningkatkan kualitas ibadah selama perjalanan. Berikut adalah tujuh adab safar yang perlu diperhatikan dan diamalkan oleh setiap Muslim yang hendak melaksanakan mudik Lebaran:

1. Menemukan Teman dalam Perjalanan

Dalam Islam, bepergian sendirian (khususnya bagi laki-laki) dianggap makruh. Lebih utama jika perjalanan dilakukan bersama rombongan, karena dapat saling mengingatkan dalam kebaikan, membantu saat kesulitan, dan mencegah kemungkaran. Hadis Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa orang yang bepergian sendirian adalah seperti setan, sedangkan orang yang bepergian bertiga adalah seperti rombongan yang sebenarnya.

2. Berpamitan dan Memohon Doa

Sebelum memulai perjalanan, sangat dianjurkan untuk berpamitan kepada keluarga, kerabat, dan tetangga. Mohonlah maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan, serta mintalah doa restu agar perjalanan dilancarkan dan diberikan keselamatan. Rasulullah SAW sendiri selalu berpamitan kepada para sahabat sebelum melakukan safar, seraya mendoakan mereka agar Allah SWT menjaga agama, amanah, dan akhir amalan mereka.

3. Memperbanyak Doa Selama Perjalanan

Waktu safar adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Perbanyaklah membaca doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti doa safar, doa memohon keselamatan, dan doa memohon perlindungan dari segala mara bahaya. Manfaatkan setiap kesempatan selama perjalanan untuk berzikir, bertasbih, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Salah satu doa safar yang bisa diamalkan adalah:

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ

Artinya: "Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesesatan atau disesatkan, dari ketergelinciran atau digelincirkan, dari berbuat zalim atau dizalimi, dari kebodohan atau dibodohi."

4. Salat Sunnah Safar

Sebelum memulai perjalanan, sangat dianjurkan untuk melaksanakan salat sunnah safar sebanyak dua rakaat. Salat ini merupakan bentuk permohonan kepada Allah SWT agar perjalanan diberikan kelancaran, keselamatan, dan keberkahan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, tidak ada yang lebih baik ditinggalkan seorang Muslim bagi keluarganya selain salat dua rakaat sebelum bepergian.

5. Bertakbir dan Bertasbih

Selama perjalanan, ketika melewati jalan menanjak, disunnahkan untuk bertakbir (mengucapkan "Allahu Akbar"). Sementara ketika melewati jalan menurun, disunnahkan untuk bertasbih (mengucapkan "Subhanallah"). Hal ini sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT atas segala kebesaran dan kekuasaan-Nya.

6. Berdoa Saat Kembali

Ketika perjalanan mudik selesai dan kembali ke rumah, jangan lupakan untuk memanjatkan doa syukur kepada Allah SWT atas keselamatan dan perlindungan yang telah diberikan selama perjalanan. Ucapkan doa kembali dari bepergian sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

تَوْبًا تَوْبًا، لِرَبِّنَا أَوْبًا، لَا يُغَادِرُ حَوْبًا

Artinya: "Kami bertaubat, kami bertaubat, kepada Tuhan kami, kami kembali, tidak meninggalkan dosa."

7. Meminta Nasihat Orang Saleh

Sebelum memulai perjalanan, mintalah nasihat dan doa dari orang-orang saleh, seperti ulama, tokoh agama, atau orang tua yang bijaksana. Nasihat mereka dapat menjadi bekal berharga dalam menghadapi berbagai tantangan dan godaan selama perjalanan. Rasulullah SAW bahkan mendoakan orang yang hendak bepergian agar Allah SWT memudahkan perjalanannya.

Dengan mengamalkan ketujuh adab safar ini, diharapkan perjalanan mudik Lebaran setiap Muslim dapat berjalan lancar, aman, dan penuh berkah. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan memberikan rahmat-Nya kepada kita semua.