Kreasi Kue Kering Nia Kurniati: Dari Bandung ke Surabaya, Merajut Rezeki dan Kebahagiaan Lewat Setiap Gigitan

Kisah Sukses Nia Kurniati: Transformasi Kue Kering Menjadi Jembatan Rezeki dari Bandung ke Surabaya

Di tengah denyut kehidupan Kampung Ketandan, Surabaya, aroma menggoda kue kering buatan Nia Kurniati menjadi sinyal kedatangan momen spesial. Kisah Nia, seorang wanita kelahiran Bandung yang kini berdomisili di Surabaya, adalah cerminan semangat kewirausahaan yang bersemi sejak tahun 2012.

Lebih dari sekadar menciptakan kue kering, Nia merangkai kenangan dan perjuangan dalam setiap toples yang dikirimkan ke berbagai penjuru kota, terutama menjelang Lebaran. Dapur rumahnya bertransformasi menjadi "pabrik mini" yang sibuk memproduksi dua kategori kue kering: reguler dan premium. Varian best seller meliputi kastengel, nastar, cocochip almond, putri salju, palm sugar, strawberry milk, dan fruit cookies.

"Tahun ini, pesanan tidak sebanyak tahun lalu karena saya membatasi jumlah order. Untuk paket reguler, terjual sekitar 400 paket, sementara premium mencapai 1.200 toples," ungkap Nia.

Sebuah tren menarik terlihat tahun ini, di mana pemesanan paketan lebih diminati dibandingkan pesanan premium, dengan beberapa pelanggan meningkatkan order mereka secara signifikan. Hal ini mendorong Nia untuk menetapkan batas akhir pemesanan dan pengiriman.

Tantangan dan Strategi Bisnis

Meski bisnisnya berkembang pesat, Nia tetap berhati-hati dalam penjualan online, membatasi sekitar 10% dari total transaksi. Pengalaman sebelumnya mengajarkannya pentingnya kehati-hatian, terutama dalam pengiriman jarak jauh. Ia memprioritaskan keamanan dan kualitas pengiriman, meskipun dengan biaya yang lebih tinggi.

Perjalanan Nia di Surabaya dimulai pada tahun 2011, mengikuti sang suami. Awalnya, membuat kue hanya sekadar hobi yang ditekuni sejak di Bandung. Dorongan dari tetangga dan saudara yang menyukai buatannya memotivasinya untuk membuka pesanan, meskipun sempat ragu karena kendala bahasa.

Adaptasi di Masa Pandemi

Sebelum pandemi, bisnis kue kering Nia berkembang pesat, bahkan mempekerjakan hingga 10 karyawan saat musim Lebaran. Namun, pandemi mengubah segalanya. Nia harus beradaptasi dengan beralih ke pembuatan hampers sembako untuk memenuhi kebutuhan yang lebih mendesak pada saat itu.

Sejak 2023, Nia kembali fokus pada bisnis kue keringnya. Kini, ia tidak hanya menerima pesanan kue kering untuk hari raya, tetapi juga nasi kotak, kue basah, pastry, dan takjil selama bulan puasa.

Memanfaatkan Media Sosial untuk Jangkauan Lebih Luas

Nia aktif menggunakan media sosial seperti Facebook dan TikTok untuk mempromosikan usahanya. Meskipun tidak berfokus pada penjualan online, ia tetap mengunggah proses pembuatan kue sebagai dokumentasi dan pengingat perjalanan bisnisnya. Strategi ini terbukti efektif dalam menjangkau pelanggan setia dan menarik pelanggan baru.

"Ada pelanggan yang sudah tiga tahun berturut-turut pesan dari Papua. Mereka tahu dari Facebook, dan meskipun ongkirnya mahal serta kuenya sampai dalam keadaan remuk, mereka tetap pesan. Katanya, harga kue kering di sana lebih mahal dan rasanya beda banget," cerita Nia.

Berbagi Ilmu dan Inspirasi

Selain berjualan, Nia juga aktif berbagi ilmu melalui siaran langsung di media sosial. Ia memberikan tutorial, resep, dan tips seputar dunia kuliner, yang tidak hanya mendatangkan teman baru tetapi juga penghasilan tambahan. Ia percaya bahwa kunci sukses terletak pada keunikan setiap individu.

Bagi Nia, usahanya bukan hanya tentang mencari rezeki, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan. Ia meyakini bahwa rezeki bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang kebahagiaan yang bisa diberikan kepada orang lain.

Daftar Kue Kering Best Seller

Berikut daftar kue kering best seller dari Nayyara Cookies:

  • Kastengel
  • Nastar
  • Cocochip Almond
  • Putri Salju
  • Palm Sugar
  • Strawberry Milk
  • Fruit Cookies