Diduga Alami Gangguan Jiwa Sejak Kecil, Pria Berbaju Loreng Aniaya Bidan di Labuhanbatu

Pria Berbaju Loreng Aniaya Bidan di Labuhanbatu, Polisi Dalami Dugaan Gangguan Jiwa

Kasus penganiayaan terhadap seorang bidan di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, oleh seorang pria yang mengenakan baju loreng, memasuki babak baru. Pihak kepolisian tengah mendalami dugaan bahwa pelaku, yang diketahui berinisial LC, mengalami gangguan kejiwaan sejak masa sekolah dasar. Korban sendiri diidentifikasi sebagai SPD, seorang bidan berusia 33 tahun.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Labuhanbatu, AKP Teuku Rivanda Ikhsan, mengungkapkan bahwa penyidik telah meminta keterangan dari sejumlah saksi kunci, termasuk kepala dusun dan ibu kandung LC. Dari hasil pemeriksaan tersebut, terungkap informasi yang mengindikasikan bahwa LC memiliki riwayat gangguan jiwa. Dugaan ini muncul berdasarkan keterangan yang menyebutkan bahwa LC mengalami depresi dan gangguan jiwa sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, diduga akibat trauma kecelakaan.

"Terlapor diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa. Hal itu sudah dialami terlapor sejak sekolah dasar karena mengalami tabrakan," ujar AKP Teuku Rivanda Ikhsan.

Kendati demikian, AKP Teuku Rivanda Ikhsan menegaskan bahwa proses hukum terhadap LC tetap berjalan. Saat ini, LC masih menjalani pemeriksaan intensif di Satreskrim Polres Labuhanbatu. Untuk memastikan kondisi kejiwaan LC secara medis, pihak kepolisian berencana untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan secara komprehensif.

"Kami akan periksa untuk memastikan kondisinya, apakah kejiwaannya benar ada gangguan atau tidak," tegasnya.

Kronologi Kejadian

Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada hari Selasa, 25 Maret 2025, sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, SPD sedang bertugas di sebuah praktik dokter. Tiba-tiba, LC datang dan langsung berbaring di kasur pasien. Ketika SPD hendak memberikan pelayanan medis, LC tiba-tiba bangkit dan menyerang SPD secara brutal.

LC memukuli dan mencekik SPD. Aksi keji LC sempat terekam oleh kamera ponsel SPD yang sedang merekam video. Video rekaman tersebut kemudian viral di media sosial, memicu kecaman dan keprihatinan dari masyarakat luas. Dalam video yang beredar, terlihat SPD mengenakan baju merah dan jilbab kuning. Di belakangnya, LC yang mengenakan kaus loreng terlihat berbaring di tempat tidur pasien. Tanpa peringatan, LC bangkit dan langsung menyerang SPD. Ia memukul bagian belakang tubuh SPD, menendang, dan mencekiknya. SPD pun berteriak histeris meminta pertolongan.

Setelah melakukan penganiayaan, LC melarikan diri dari lokasi kejadian.

Polisi Selidiki Motif

Kasus penganiayaan ini masih dalam penanganan intensif pihak kepolisian. Selain mendalami dugaan gangguan jiwa yang dialami LC, polisi juga tengah menyelidiki motif di balik tindakan penganiayaan tersebut. Polisi akan menggali lebih dalam latar belakang LC, termasuk riwayat kesehatannya, lingkungan sosialnya, dan faktor-faktor lain yang mungkin memicu tindakan kekerasan tersebut. Tujuannya adalah untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban.

Langkah Selanjutnya

Pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan secara profesional dan transparan. Pemeriksaan kejiwaan terhadap LC akan menjadi prioritas untuk memastikan kondisi mentalnya. Hasil pemeriksaan tersebut akan menjadi pertimbangan penting dalam proses hukum selanjutnya. Polisi juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak benar. Masyarakat diharapkan dapat memberikan informasi yang valid dan membantu pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini secara tuntas.

Berikut poin-poin penting dari berita ini:

  • Penganiayaan bidan oleh pria berbaju loreng di Labuhanbatu.
  • Polisi mendalami dugaan gangguan jiwa pelaku sejak SD.
  • Pelaku telah diperiksa dan akan menjalani pemeriksaan kejiwaan.
  • Kronologi kejadian: pelaku tiba-tiba menyerang korban saat bekerja.
  • Video penganiayaan viral di media sosial.
  • Polisi menyelidiki motif penganiayaan.