Mudik Gratis Sumenep Ternoda: Tiket Ganda Hambat Kenyamanan Pemudik di KMP DBS III

Mudik Gratis Sumenep Diwarnai Kekacauan Tiket Ganda

Program mudik gratis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, seharusnya menjadi angin segar bagi masyarakat yang ingin merayakan lebaran di kampung halaman. Namun, pengalaman kurang menyenangkan dialami oleh sejumlah pemudik, salah satunya Ahyatul Karim, yang hendak menuju Desa Sepanjang, Kecamatan Pulau Sapeken.

Karim, seperti puluhan pemudik lainnya, mendapati nomor tiket yang dimilikinya ternyata ganda. Kondisi ini memicu kebingungan dan perebutan tempat duduk di atas Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Dharma Bahari Sumekar (DBS) III yang melayani rute Kalianget – Kangean – Sapeken. Alih-alih mendapatkan tempat duduk yang layak, Karim terpaksa menghabiskan 10 jam perjalanan laut dengan tidur terduduk di dek kapal, di antara tumpukan barang bawaan pemudik lainnya.

Kisah Pilu Pemudik dengan Tiket Ganda

"Saya sudah antre sejak sore untuk mendapatkan tiket gratis di loket resmi," ungkap Karim. "Setelah dapat tiket, saya langsung menuju nomor kursi yang tertera. Tapi ternyata sudah ada orang lain yang duduk di situ dengan tiket bernomor sama." Kecewa dan tak ingin memperpanjang masalah, Karim memilih mengalah dan mencari tempat lain, yang sayangnya berujung pada pengalaman tidur yang kurang nyaman.

Bukan hanya Karim, Asmari, pemudik lain dengan tujuan yang sama, juga mengalami nasib serupa. Ia juga harus rela berbagi ruang di dek kapal dengan tumpukan barang, akibat tiket yang dimilikinya ternyata memiliki nomor yang sama dengan penumpang lain. Asmari menambahkan bahwa tidak ada pengaturan yang jelas dari pihak kapal terkait penempatan penumpang sesuai nomor tiket. Banyak pemudik yang seenaknya menempati tempat yang bukan haknya.

Keterlambatan Keberangkatan dan Perjalanan Lebih Lama

Kekacauan tidak berhenti pada masalah tiket ganda. Para pemudik juga mengeluhkan keterlambatan keberangkatan KMP DBS III yang mencapai lebih dari lima jam. Jadwal seharusnya pukul 17.00 WIB, namun kapal baru bertolak dari Pelabuhan Kalianget pukul 22.00 WIB. Selain itu, durasi perjalanan laut pun molor dari yang seharusnya 8 jam menjadi 10 jam, hingga akhirnya tiba di Pulau Kangean pada Rabu (26/3/2025) pukul 08.30 WIB.

Tanggapan PT Sumekar Line

Direktur Operasional PT Sumekar Line, Imam Molyadi, menyatakan bahwa pihaknya mengutamakan keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran pelayaran, terutama selama periode mudik Lebaran. Ia berharap program mudik gratis ini dapat membantu masyarakat kepulauan untuk pulang kampung. "Kami akan terus meningkatkan pelayanan agar masyarakat kepulauan dapat bertransportasi dengan lebih baik," janjinya.

Evaluasi Program Mudik Gratis

Insiden tiket ganda dan keterlambatan keberangkatan ini menjadi catatan penting bagi Pemerintah Kabupaten Sumenep dan PT Sumekar Line. Evaluasi menyeluruh perlu dilakukan untuk memperbaiki sistem ticketing dan manajemen operasional kapal, sehingga kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Kenyamanan dan keselamatan pemudik harus menjadi prioritas utama dalam setiap penyelenggaraan program mudik gratis.

Poin Penting:

  • Tiket Ganda: Banyak pemudik mendapati nomor tiket mereka sama dengan pemudik lain.
  • Keterlambatan: Keberangkatan kapal terlambat lebih dari 5 jam.
  • Kenyamanan Terganggu: Pemudik terpaksa tidur di dek kapal karena tidak mendapat tempat duduk.
  • Koordinasi Lemah: Kurangnya pengaturan dan pengawasan dari pihak kapal.
  • Janji Perbaikan: PT Sumekar Line berjanji akan meningkatkan pelayanan.