Akselerasi Program Air Bersih Jakarta: Gubernur Pramono Targetkan Rampung Tahun 2029
Jakarta terus berupaya mengatasi permasalahan ketersediaan air bersih bagi seluruh warganya. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, baru-baru ini menegaskan komitmennya untuk mempercepat target penyediaan air bersih 100% di seluruh wilayah ibu kota. Target awal yang semula ditetapkan pada tahun 2030, kini dipercepat menjadi tahun 2029.
Penegasan ini disampaikan saat peresmian dua reservoir komunal yang berlokasi di Tambora dan Gandaria Utara, Jakarta Barat. Acara tersebut juga sekaligus menjadi momen penyerahan Kartu Air Sehat kepada warga Rusunawa Tambora yang membutuhkan akses air bersih terjangkau.
"Saya sudah meminta kepada jajaran Pemprov Jakarta dan juga Pak Dirut PAM Jaya untuk mempercepat realisasi target 100% air bersih di Jakarta pada tahun 2029. Ini adalah prioritas utama," ujar Pramono, menekankan urgensi penyediaan air bersih sebagai kebutuhan dasar warga Jakarta.
Saat ini, cakupan layanan air bersih di Jakarta baru mencapai sekitar 70%. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta optimis dapat mencapai target 100% melalui berbagai upaya strategis dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Strategi Pemprov Jakarta Percepat Akses Air Bersih
Beberapa langkah konkret yang diambil Pemprov Jakarta untuk mempercepat penyediaan air bersih antara lain:
- Koordinasi Intensif dengan Pemerintah Pusat: Pemprov Jakarta menjalin koordinasi erat dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait pasokan air baku dari Waduk Jatiluhur dan Waduk Karian. Percepatan pembangunan infrastruktur pendukung dari kedua waduk tersebut diharapkan dapat meningkatkan volume air yang dapat didistribusikan ke wilayah Jakarta.
- Pembangunan Reservoir Komunal: Pembangunan reservoir komunal seperti yang baru diresmikan di Tambora dan Gandaria Utara bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan air dan memastikan ketersediaan air yang stabil bagi warga sekitar.
- Distribusi Toren Gratis: PAM Jaya bersama Pemprov Jakarta mendistribusikan 1.000 toren gratis kepada warga di wilayah dengan pasokan air yang rendah. Inisiatif ini membantu warga menyimpan air bersih saat pasokan tersedia dan menggunakannya saat dibutuhkan.
- Penerbitan Kartu Air Sehat: Sebanyak 300.000 pelanggan atau sekitar 1,8 juta jiwa yang membutuhkan mendapatkan Kartu Air Sehat. Kartu ini memberikan akses air bersih dengan tarif subsidi, yaitu hanya Rp1 per liter tanpa batasan volume.
Fokus pada Wilayah Jakarta Utara
Gubernur Pramono secara khusus menyoroti permasalahan air bersih yang dihadapi warga Jakarta Utara. Ia mengungkapkan kesedihannya karena masih banyak warga di wilayah tersebut yang harus membeli air bersih dengan harga yang mahal, terutama warga kurang mampu. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan air bersih di Jakarta Utara menjadi prioritas utama dalam program percepatan ini.
Dalam 100 hari pertama kepemimpinannya, Pramono telah menginstruksikan PAM Jaya untuk memastikan bahwa 30% wilayah yang belum terjangkau layanan air bersih, khususnya di Jakarta Utara, segera mendapatkan pasokan air yang memadai.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan secara simultan dan terkoordinasi, Pemprov Jakarta optimis dapat mewujudkan target 100% akses air bersih bagi seluruh warga Jakarta pada tahun 2029. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga dan mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan.