Investigasi Mikroplastik: Lima Merek Teh Celup Populer Terindikasi Mengandung Partikel Berbahaya
Waspada Mikroplastik dalam Teh Celup: Temuan Mengejutkan dari Ecoton
Konsumsi teh celup, minuman yang digemari banyak orang, kini menjadi sorotan tajam. Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Ecoton Foundation mengungkapkan adanya kontaminasi mikroplastik pada sejumlah merek teh celup populer di Indonesia. Temuan ini tentu menimbulkan kekhawatiran tentang potensi risiko kesehatan yang ditimbulkan.
Ecoton, organisasi yang aktif dalam isu lingkungan, mengumumkan hasil penelitian mereka melalui akun Instagram resmi @ecoton.id. Dalam unggahannya, mereka menyatakan bahwa partikel mikroplastik jenis fiber ditemukan dalam kantong teh celup dari merek-merek ternama seperti Sosro, Teh Poci, Sari Murni, Sariwangi, dan Tong Tji. Penelitian ini dilakukan bekerjasama dengan @aliansizerowaste.id.
Sumber Kontaminasi Mikroplastik
Menurut Ecoton, mikroplastik tersebut diduga berasal dari polimer sintetis seperti Polietilen (PE) dan Nylon yang digunakan sebagai bahan pelapis atau struktur utama kantong teh celup. Penggunaan polimer ini bertujuan untuk meningkatkan daya rekat dan ketahanan kantong terhadap air panas. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa beberapa kantong teh celup memang dilapisi plastik polietilen untuk mendukung proses penyegelan panas.
Namun, masalahnya adalah polimer ini terbukti dapat terlepas saat kantong teh diseduh dengan air panas bersuhu tinggi (95°C), bahkan setelah proses pemanasan selesai. Partikel mikroplastik yang terlepas inilah yang berpotensi masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi teh.
Bahaya Mikroplastik bagi Kesehatan
Lantas, apa saja risiko mikroplastik bagi kesehatan manusia? Ecoton menjelaskan beberapa tahapan dan potensi bahaya:
- Masuk ke saluran pencernaan: Mikroplastik masuk ke dalam tubuh saat teh dikonsumsi.
- Menembus dinding usus: Partikel kecil dapat masuk ke dalam aliran darah.
- Menyebar ke organ tubuh: Mikroplastik dapat menyebar ke berbagai organ seperti otot, hati, ginjal, jantung, dan otak.
- Bertahan lama dalam tubuh: Mikroplastik sulit dikeluarkan dan dapat menumpuk (bioakumulatif).
- Memicu peradangan dan stres oksidatif: Hal ini dapat menyebabkan kerusakan sel.
- Efek jangka panjang: Termasuk risiko kematian sel (apoptosis) akibat peradangan kronis.
Alternatif Aman dan Ramah Lingkungan
Menanggapi temuan ini, Ecoton menyarankan masyarakat untuk beralih ke metode penyeduhan teh yang lebih alami. Penggunaan daun teh asli tanpa kantong teh celup menjadi pilihan yang lebih aman. Selain itu, alat seperti saringan stainless steel, teko kaca, atau french press dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan mengurangi risiko kontaminasi mikroplastik.
Ecoton mengingatkan bahwa di masa lalu, teh diseduh langsung menggunakan daun teh dalam teko atau cangkir tanpa kantong plastik. Cara ini tidak hanya lebih alami, tetapi juga bebas dari risiko kontaminasi mikroplastik.
Temuan ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk yang kita konsumsi sehari-hari. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dan regulasi yang ketat untuk memastikan keamanan produk makanan dan minuman dari kontaminasi mikroplastik.