Keresahan Pengemudi Maxim dan Indrive: BHR Lebaran Belum Cair, Pernyataan Wamenaker Dipertanyakan

Keresahan Pengemudi Maxim dan Indrive: BHR Lebaran Belum Cair, Pernyataan Wamenaker Dipertanyakan

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, ribuan pengemudi ojek online (ojol) yang bermitra dengan aplikasi Maxim dan Indrive di Makassar dilanda kekecewaan. Pasalnya, hingga H-4 lebaran, mereka belum menerima Bonus Hari Raya (BHR) yang sangat dinantikan.

Kondisi ini sangat kontras dengan rekan-rekan mereka dari platform Grab dan Gojek yang telah lebih dulu menikmati BHR. Nilai BHR yang diterima pengemudi Grab dan Gojek pun bervariasi, tergantung pada kinerja masing-masing individu, berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 1.6 juta.

Erwin, seorang pengemudi Maxim di Makassar, mengungkapkan keresahannya. Ia mengatakan bahwa ketidakpastian mengenai BHR ini menjadi perbincangan hangat di kalangan pengemudi Maxim. “Tidak ada BHR dari Maxim, semua ojol saling bertanya-tanya ini. Bayangkan kalau ada ribuan ojol Maxim di Makassar, tapi tak satupun orang mendapatkan BHR,” ujarnya pada hari Rabu (26/3/2025).

Lebih lanjut, Erwin menyoroti sebuah video yang menampilkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Emmanuel Ebenezer, mengenakan jaket Maxim dan menyatakan bahwa seluruh pengemudi ojol telah menerima BHR dalam jumlah besar. Erwin menilai pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan dan menyebutnya sebagai berita bohong (hoax). “Pembohong itu, video hoax ojol Maxim dapat BHR yang besar semua. Masa Wakil Menteri buat berita hoax, sampai videonya tersebar luas,” tegasnya.

Senada dengan Erwin, Dadang, seorang pengemudi Indrive, juga mengungkapkan kekecewaannya. Ia mengaku belum menerima BHR dari Indrive, berbeda dengan pengemudi Grab dan Gojek yang sudah merasakannya. “Ya, kalau tidak ada BHR dari Indrive seperti yang diperoleh ojol Grab dan Gojek. Ya mau diapa lagi,” keluhnya dengan nada pasrah.

Kondisi ini memunculkan pertanyaan besar mengenai kebijakan perusahaan Maxim dan Indrive terkait pemberian BHR kepada mitra pengemudinya. Kesenjangan perlakuan antara pengemudi dari berbagai platform ojol ini juga menjadi sorotan, memicu rasa ketidakadilan di kalangan pengemudi Maxim dan Indrive.

Berikut poin-poin penting yang menjadi keluhan para pengemudi Maxim dan Indrive:

  • Ketiadaan BHR: Hingga H-4 Lebaran, pengemudi Maxim dan Indrive belum menerima BHR.
  • Kesenjangan dengan Platform Lain: Pengemudi Grab dan Gojek telah menerima BHR dengan nilai bervariasi.
  • Pernyataan Wamenaker Dipertanyakan: Video Wamenaker yang mengklaim semua ojol menerima BHR dianggap tidak sesuai fakta.
  • Kekecewaan dan Ketidakpastian: Para pengemudi merasa kecewa dan tidak pasti mengenai kepastian BHR.

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya transparansi dan keadilan dalam hubungan kemitraan antara perusahaan aplikasi dan mitra pengemudi, terutama dalam momen-momen penting seperti Hari Raya Idul Fitri. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap isu ini dan memastikan hak-hak para pengemudi ojol terpenuhi.