Kontroversi BHR Ojol: Driver Maxim dan InDrive Meradang, Wamenaker Dituding Sebarkan Informasi Keliru

Kekecewaan Pengemudi Maxim dan InDrive Terkait Bantuan Hari Raya yang Tak Kunjung Tiba

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, sejumlah pengemudi ojek online (ojol) dari platform Maxim dan InDrive mengungkapkan kekecewaan mendalam. Pasalnya, hingga H-4 Lebaran, mereka belum menerima Bantuan Hari Raya (BHR) yang diharapkan. Kondisi ini kontras dengan rekan-rekan mereka dari Grab dan Gojek yang dilaporkan telah menerima BHR dengan nilai bervariasi, bergantung pada kinerja masing-masing.

Erwin, seorang pengemudi Maxim di Makassar, menyuarakan keresahan para driver di wilayahnya. Ia mempertanyakan ketidakjelasan pemberian BHR dari pihak perusahaan. "Tidak ada BHR dari Maxim, semua ojol saling bertanya-tanya ini," ungkapnya. "Bayangkan kalau ada ribuan ojol Maxim di Makassar, tapi tak satupun orang mendapatkan BHR." Erwin juga menyoroti video yang beredar menampilkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Emmanuel Ebenezer, mengenakan jaket Maxim dan mengklaim bahwa seluruh pengemudi ojol telah menerima BHR dalam jumlah besar.

Kekecewaan serupa juga dirasakan oleh Dadang, pengemudi InDrive. Ia mengaku belum menerima BHR hingga beberapa hari menjelang Lebaran. "Ya, kalau tidak ada BHR dari InDrive seperti yang diperoleh ojol Grab dan Gojek. Ya mau diapa lagi," ujarnya dengan nada pasrah.

Tudingan Informasi Keliru dan Dampaknya

Pernyataan Wamenaker dalam video tersebut memicu reaksi keras dari para pengemudi Maxim. Erwin bahkan menyebut Wamenaker telah menyebarkan berita bohong. "Pembohong itu, video hoax ojol Maxim dapat BHR yang besar semua. Masa Wakil Menteri buat berita hoax, sampai videonya tersebar luas," tegasnya. Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang validitas informasi yang disampaikan oleh pejabat publik dan dampaknya terhadap kepercayaan masyarakat, khususnya para pekerja sektor informal seperti pengemudi ojol.

Keterlambatan atau ketiadaan BHR bagi pengemudi Maxim dan InDrive tentu menjadi pukulan telak di tengah persiapan menyambut Hari Raya. BHR, meski nilainya bervariasi, diharapkan dapat membantu meringankan beban ekonomi para pengemudi dan keluarga mereka dalam merayakan Lebaran.

Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dan kejelasan informasi terkait hak-hak pekerja, termasuk BHR. Pemerintah dan perusahaan aplikasi ojol diharapkan dapat memberikan penjelasan yang komprehensif dan solusi yang adil bagi para pengemudi yang terdampak.