LPEI Gelontorkan Ratusan Miliar Rupiah untuk Dorong Ekspor Sektor Farmasi dan Alat Kesehatan

LPEI Gelontorkan Ratusan Miliar Rupiah untuk Dorong Ekspor Sektor Farmasi dan Alat Kesehatan

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), atau Indonesia Eximbank, menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan sektor farmasi dan alat kesehatan nasional dengan menyalurkan pembiayaan signifikan sepanjang tahun 2024 hingga awal 2025. Total pembiayaan yang dikucurkan mencapai Rp 524 miliar, ditujukan untuk memperkuat daya saing produk farmasi Indonesia di kancah global.

Dana segar ini disalurkan melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Farmasi dan Alat Kesehatan. Program ini menyasar berbagai produk ekspor strategis, termasuk vaksin, obat-obatan, dan peralatan medis seperti jarum suntik. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian industri farmasi Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Plt. Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi, menegaskan bahwa PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan merupakan langkah nyata dalam mewujudkan kemandirian industri farmasi nasional. LPEI berupaya untuk terus mendukung pengembangan industri farmasi di Indonesia agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Realisasi Pembiayaan dan Dampaknya

Sepanjang tahun 2024, LPEI telah menyalurkan fasilitas PKE Farmasi dan Alat Kesehatan kepada sejumlah perusahaan, termasuk BUMN farmasi. Fasilitas kredit modal kerja ekspor diberikan kepada BUMN tersebut untuk memproduksi vaksin dan melakukan ekspor ke lebih dari 160 negara di seluruh dunia. Ini menunjukkan peran strategis LPEI dalam mendukung ekspansi pasar produk farmasi Indonesia secara global.

Selain itu, pada akhir Desember 2024, LPEI juga memberikan fasilitas PKE Farmasi kepada salah satu perusahaan farmasi swasta nasional. Dana ini akan digunakan untuk membiayai rencana ekspansi pasar ekspor perusahaan tersebut ke berbagai benua, termasuk Asia, Afrika, Amerika Utara, dan Australia, melalui ekspor obat-obatan.

Di awal tahun 2025, LPEI kembali menunjukkan dukungannya dengan menyalurkan fasilitas kredit modal kerja ekspor dan kredit investasi ekspor kepada produsen jarum suntik. Pembiayaan ini akan digunakan untuk pembangunan fasilitas produksi baru, penguatan modal kerja, dan mendukung operasional perusahaan di Cikarang. Pabrik ini akan menjadi pusat produksi ekspor jarum suntik yang akan dipasarkan ke lebih dari 30 negara di Asia, Timur Tengah, Afrika, Eropa, hingga Amerika Serikat.

Potensi Industri Farmasi Indonesia

Data dari Kementerian Perindustrian menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh industri farmasi Indonesia. Pada periode Januari hingga September 2024, nilai ekspor industri farmasi dan obat bahan alam Indonesia mencapai USD 639,42 juta (sekitar Rp 9,9 triliun). Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan peluang besar untuk ekspansi pasar internasional. PKE Farmasi dan Alat Kesehatan dirancang untuk memanfaatkan potensi ini dan mendorong pertumbuhan lebih lanjut.

Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:

  • Total Pembiayaan: Rp 524 miliar
  • Program: Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Farmasi dan Alat Kesehatan
  • Penerima Manfaat: BUMN farmasi dan perusahaan farmasi swasta
  • Tujuan Pembiayaan: Ekspansi pasar ekspor, pembangunan fasilitas produksi, penguatan modal kerja
  • Wilayah Ekspor: Lebih dari 160 negara di seluruh dunia
  • Produk Ekspor: Vaksin, obat-obatan, jarum suntik

Dengan dukungan pembiayaan dari LPEI, industri farmasi Indonesia diharapkan dapat terus berkembang dan meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kemandirian industri farmasi dan memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.