Fluktuasi Rupiah: Daihatsu Tahan Kenaikan Harga Mobil Berkat Tingkat Lokalisasi Tinggi
Rupiah Tertekan, Daihatsu Pertahankan Harga Stabil
Jakarta, Indonesia – Di tengah gejolak nilai tukar rupiah yang menembus level terendah sejak tahun 1998, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengambil langkah strategis untuk menahan diri dari menaikkan harga jual mobil kepada konsumen. Rupiah, seperti dilaporkan Reuters, sempat menyentuh angka Rp 16.640 per dolar AS pada hari Selasa, 25 Maret 2025, sebelum sedikit menguat ke Rp 16.590.
Melemahnya mata uang Garuda ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya pada berbagai sektor industri, termasuk otomotif. Ketergantungan industri pada impor komponen dapat memicu kenaikan biaya produksi dan berujung pada penyesuaian harga jual.
Strategi Daihatsu Hadapi Volatilitas Rupiah
Sri Agung Handayani, Marketing Director dan Corporate Communication Director ADM, menyatakan bahwa perusahaan terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah secara seksama. Meskipun demikian, Daihatsu berkomitmen untuk tidak serta-merta membebankan fluktuasi ini kepada konsumen.
"Kami pastinya akan memonitor fluktuasi ini dulu, tidak otomatis langsung menaikkan harga kepada konsumen. Kami pastikan saat ini tidak ada kenaikan harga untuk pembeli Daihatsu," ujar Agung kepada Kompas.com.
Salah satu faktor kunci yang memungkinkan Daihatsu untuk mempertahankan harga stabil adalah tingkat lokalisasi produksi yang tinggi. Agung menjelaskan bahwa saat ini, lebih dari 80% komponen mobil Daihatsu diproduksi di dalam negeri. Model-model seperti Sigra, Ayla, Xenia, dan Terios memiliki tingkat kandungan lokal yang signifikan.
Manfaat Lokalisasi dalam Menstabilkan Harga
Lokalisasi produksi memberikan beberapa keuntungan bagi Daihatsu dalam menghadapi tekanan nilai tukar rupiah:
- Mengurangi ketergantungan pada impor: Dengan lebih banyak komponen yang diproduksi di dalam negeri, Daihatsu menjadi kurang rentan terhadap fluktuasi harga akibat perubahan nilai tukar.
- Menekan biaya produksi: Komponen lokal umumnya memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan komponen impor, sehingga membantu Daihatsu mengendalikan biaya produksi.
- Menjaga daya saing harga: Dengan biaya produksi yang lebih terkendali, Daihatsu dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif kepada konsumen.
ADM, sebagai produsen, sangat terbantu dengan tingkat lokalisasi yang sudah mencapai lebih dari 80 persen. Hal ini menjadi fondasi yang kuat bagi Daihatsu untuk tetap kompetitif di pasar otomotif Indonesia, bahkan di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Keputusan Daihatsu untuk menahan kenaikan harga menjadi kabar baik bagi konsumen di Indonesia. Ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk memberikan nilai terbaik bagi pelanggan, sambil terus beradaptasi dengan dinamika pasar.
Dengan strategi lokalisasi yang matang dan manajemen yang hati-hati, Daihatsu membuktikan diri sebagai pemain yang tangguh di industri otomotif Indonesia.