Selebgram RAW Terjerat Kasus Dugaan Arisan Bodong, Kerugian Korban Tembus Rp 1,8 Miliar

Selebgram RAW Diduga Terlibat Arisan Bodong: Kerugian Korban Mencapai Miliaran Rupiah

Seorang selebriti media sosial (selebgram) dengan inisial RAW, juga dikenal sebagai AL, saat ini menghadapi penyelidikan dari Polda Metro Jaya terkait dugaan praktik arisan bodong yang merugikan sejumlah korban dengan total kerugian mencapai lebih dari Rp 1,8 miliar. Kasus ini mencuat setelah beberapa korban melaporkan RAW ke pihak berwajib.

Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa kasus ini bermula ketika para korban mengikuti program arisan yang diselenggarakan oleh RAW. Awalnya, kegiatan arisan tersebut berjalan dengan lancar, dengan para peserta menyetorkan dana awal dengan jumlah yang bervariasi.

"Berdasarkan keterangan dari pelapor, yang juga merupakan salah satu korban, awalnya para korban mengikuti arisan yang diadakan oleh terlapor. Mereka menyetorkan dana awal dengan jumlah yang berbeda-beda, dan pada awalnya, arisan tersebut berjalan dengan baik," ujar Kombes Pol Ade Ary kepada awak media, Rabu (26/3/2025).

Namun, situasi berubah drastis pada bulan Oktober 2024. Sejak saat itu, RAW diduga tidak lagi memberikan hasil arisan kepada para korban. Akibatnya, kerugian yang dialami oleh para korban mencapai angka yang fantastis, yaitu lebih dari Rp 1,8 miliar.

"Hingga saat ini, terlapor belum menunjukkan itikad baik untuk bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh para korban. Akibat kejadian ini, korban merasa sangat dirugikan dengan total kerugian mencapai Rp 1.834.150.000," lanjutnya.

Salah satu korban, Lisa Amelia, bersama dengan korban lainnya, memutuskan untuk melaporkan RAW ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut telah teregistrasi dengan nomor LP/B/2085/III/2025/SPKT/POLDAMETROJAYA. RAW kini menghadapi ancaman jerat hukum atas dugaan pelanggaran Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan.

Tergiur Iming-iming Keuntungan 5%

Lisa mengungkapkan bahwa awalnya RAW menawarkan berbagai jenis arisan yang diklaim sebagai investasi menguntungkan. Lisa mengaku telah beberapa kali mengirimkan sejumlah uang kepada RAW, dengan total transfer mencapai ratusan juta rupiah.

"Setiap bulan saya transfer uang ke dia, kadang-kadang dia yang meminta. Kadang Rp 300 juta saya transfer, itu di bulan Agustus atau September. Iya, rutin setiap bulan bayar. Dia yang minta, saya transfer," ungkap Lisa di Polda Metro Jaya, Senin (24/3).

Lisa mengaku tergiur dengan iming-iming keuntungan hingga 5 persen yang ditawarkan oleh RAW. Selain itu, Lisa juga mengaku percaya kepada RAW karena gaya hidupnya yang kerap memamerkan kegiatan di luar negeri serta kepemilikan dua toko berlian.

"Ada keuntungan 3%, 5%, berbeda-beda per setiap orang. Karena saya percaya juga karena dia punya toko berlian. Dia juga di socmed, IG, kelihatannya hedon, jalan-jalan ke luar negeri, jadi saya percaya," kata Lisa.

Lisa juga mengaku percaya begitu saja kepada RAW karena sudah menjalin pertemanan selama 10 tahun. Namun, belakangan diketahui bahwa RAW diduga mengalami kebangkrutan.

"Terus dia punya toko berlian ada dua, jadi saya percaya. Karena dia temen udah agak lama, jadi saya percaya sama dia. (Teman) nongkrong 10 tahun, makanya kita percaya, tiba-tiba kolaps," sambung Lisa.

Lisa menambahkan bahwa hingga awal Februari 2025, ia telah mentransfer uang kepada RAW sebanyak Rp 982 juta. Selain dirinya, terdapat enam teman lainnya yang juga menjadi korban penipuan, sehingga total kerugian yang dialami mencapai Rp 1,8 miliar.

"(Kerugian) aku Rp 982 juta. Total 1 LP kita, Rp 1,8 miliar sih," tutur Lisa.