Sungai Pusur: Ekowisata River Tubing yang Menginspirasi Pelestarian Lingkungan

Transformasi Sungai Pusur: Kisah Sukses Ekowisata River Tubing

Sungai Pusur, yang membentang sepanjang 36 kilometer di Kabupaten Klaten dan Boyolali, Jawa Tengah, kini menjadi buah bibir. Bukan hanya karena keseruan aktivitas river tubing yang ditawarkannya, tetapi juga karena transformasi lingkungan yang menginspirasi. Dahulu, sungai ini dipenuhi sampah dan limbah rumah tangga, ekosistemnya pun terancam. Namun, berkat kolaborasi apik antara masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), pihak swasta, dan pemerintah, Sungai Pusur berhasil dipulihkan dan kini menjadi destinasi ekowisata yang berkelanjutan.

Dari Sungai Kotor Menuju Destinasi Wisata

Kisah perubahan Sungai Pusur dimulai dari kepedulian sejumlah warga yang resah dengan kondisi sungai yang tercemar. Mereka secara sukarela membersihkan sungai setiap akhir pekan, memungut sampah dan limbah yang mencemari air. Gerakan ini semakin kuat dengan bergabungnya Pusur Institute, sebuah lembaga yang fokus pada pelestarian lingkungan, serta dukungan dari PT Tirta Investama Klaten (AQUA Klaten).

AQUA Klaten, yang berlokasi di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Pusur, berperan aktif dalam memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Bersama Pusur Institute, mereka memperkenalkan konsep ekowisata berbasis alam, dengan menjadikan river tubing sebagai daya tarik utama. Konsep ini dinilai ideal karena minim infrastruktur berat dan tetap menjaga kelestarian alam sekitar.

River Tubing: Wisata yang Mengedukasi dan Melestarikan

River tubing di Sungai Pusur kini semakin populer. Terdapat beberapa operator yang menawarkan pengalaman menyusuri sungai dengan ban, salah satunya adalah River Tubing Pusur Adventure (RTPA). Wisatawan dapat memilih dua pilihan rute:

  • Rute pendek (400 meter): Cocok untuk keluarga dan pemula yang ingin menikmati aliran sungai dengan santai.
  • Rute panjang (3 kilometer): Menawarkan sensasi yang lebih menantang dengan medan berbatu dan arus yang lebih deras.

Di sepanjang rute, peserta akan disuguhi pemandangan alam yang indah dengan vegetasi hijau yang asri. Sensasi paling memacu adrenalin adalah saat melewati "palungan," di mana peserta bisa meluncur dari ketinggian sekitar 2 meter dengan arus yang cukup kuat.

Sebelum memulai river tubing, pengelola memberikan pengarahan tentang keselamatan dan aturan menjaga kebersihan sungai. Bahkan, pengunjung sering diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan bersih sungai bersama warga dan Pusur Institute.

Dampak Positif Bagi Lingkungan dan Ekonomi

Keberhasilan ekowisata river tubing di Sungai Pusur tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Kehadiran wisatawan menciptakan peluang usaha baru, seperti:

  • Pemandu wisata
  • Warung makan
  • Penginapan sederhana

Konsep ekowisata ini membuktikan bahwa pariwisata alam tidak harus mengorbankan lingkungan. Justru, pariwisata dapat menjadi cara efektif untuk melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Transformasi Sungai Pusur menjadi destinasi ekowisata adalah bukti nyata bahwa langkah kecil, jika dilakukan bersama-sama, dapat membawa dampak besar.

Fasilitas:

  • Toilet
  • Ruang Bilas
  • Mushola
  • Warung Makan
  • Saung Istirahat

Harga Tiket: Mulai dari Rp 50.000 per orang (sudah termasuk perlengkapan keselamatan dan pemandu).