Strategi Saudara Kandung: Membedah Perbedaan Sistem Hybrid Chery Super Hybrid (CSH) dan Jaecoo Super Hybrid System (SHS)

Strategi Saudara Kandung: Membedah Perbedaan Sistem Hybrid Chery Super Hybrid (CSH) dan Jaecoo Super Hybrid System (SHS)

Kemunculan teknologi plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) Chery Super Hybrid (CSH) memicu pertanyaan tentang kesamaan dengan Super Hybrid System (SHS) milik Jaecoo. Kedua merek ini berada di bawah naungan Chery International, namun menargetkan pasar yang berbeda. Lantas, apa saja perbedaan mendasar di antara keduanya?

Budi Darmawan, Sales Director PT Chery Sales Indonesia (CSI), menegaskan bahwa CSH dan SHS berbagi platform yang sama. Kesamaan ini wajar mengingat keduanya berasal dari satu induk perusahaan. Namun, strategi pemasaran yang berbeda menghasilkan implementasi teknologi yang berbeda pula.

Strategi Pasar yang Berbeda

Jaecoo memposisikan diri sebagai merek premium dengan fokus pada SUV dan kendaraan off-road. Sementara itu, Chery menawarkan jajaran produk yang lebih luas, menargetkan segmen pasar yang lebih beragam. Perbedaan target pasar ini tercermin dalam konfigurasi dan performa sistem hybrid yang digunakan.

"Memang satu platform antara Chery dan Jaecoo. Sebetulnya similarity-nya sangat mirip ya antara dua produk itu," ujar Budi Darmawan. "Tapi kami punya strategi masing-masing, karena arahnya beda. Karena tiap merek punya strategi yang berbeda untuk market Indonesia."

Opsi untuk Konsumen

Chery tidak khawatir jika kesamaan teknologi ini membingungkan konsumen. Sebaliknya, mereka melihatnya sebagai keuntungan karena memberikan lebih banyak pilihan. Konsumen dapat memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

"Kami memberikan pilihan kepada konsumen, kembali lagi keputusan ada di tangan konsumen. Kami memberikan opsi, jadi nanti kita lihat-lihat ke depannya," kata Budi.

Performa dan Implementasi Teknologi

Teknologi Chery CSH menonjolkan efisiensi dengan menggabungkan mesin bensin dan motor listrik. Kombinasi ini menghasilkan jarak tempuh yang jauh dan emisi yang rendah. Sebagai contoh, Chery Tiggo 9 CSH AWD mampu menghasilkan torsi maksimum 925 Nm dan berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam 5,4 detik. Dengan tangki penuh, mobil ini dapat menempuh jarak lebih dari 1.300 km, atau setara dengan 76 km per liter.

Teknologi CSH juga akan diterapkan pada model lain, seperti Chery Tiggo 8 CSH. Dalam mode EV, Tiggo 8 CSH dapat menempuh jarak hingga 90 km. Secara keseluruhan, Tiggo 8 CSH mampu menghasilkan tenaga maksimum 500 tenaga kuda dan torsi 735 Nm, dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam 6,8 detik.

Kesimpulan

CSH dan SHS memang berbagi platform dasar, namun perbedaan strategi pemasaran dan target pasar menghasilkan perbedaan dalam implementasi teknologi dan performa. Chery menawarkan efisiensi dan jarak tempuh yang jauh, sementara Jaecoo fokus pada performa dan kemampuan off-road. Pada akhirnya, konsumen diuntungkan dengan adanya lebih banyak pilihan yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing.

Perbandingan Singkat:

  • Platform: Sama
  • Target Pasar: Chery (lebih luas), Jaecoo (premium, SUV, off-road)
  • Fokus: Chery (efisiensi, jarak tempuh), Jaecoo (performa, kemampuan off-road)
  • Implementasi Teknologi: Berbeda, disesuaikan dengan target pasar

Dengan demikian, konsumen perlu mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pribadi untuk menentukan pilihan yang paling tepat antara Chery dan Jaecoo.