Tragedi Way Kanan: Briptu Ghalib Gugur, Keluarga Ditinggalkan dalam Duka Mendalam

Kehilangan Mendalam Menyelimuti Keluarga Briptu Ghalib

Keluarga Briptu (Anumerta) Ghalib Surya Ganta, seorang anggota kepolisian yang gugur dalam tugas saat membubarkan arena sabung ayam ilegal di Way Kanan, Lampung, tengah dilanda duka mendalam. Suryalina, ibunda Briptu Ghalib, mengungkapkan kesedihannya atas kepergian putra semata wayangnya yang menjadi tumpuan harapan keluarga.

"Harapan saya satu-satunya, anak saya. Semuanya sudah tidak ada. Bapaknya sudah meninggal, anakku laki-laki satu-satunya meninggal juga, hancur semuanya. Saya benar-benar sakit hati sekali," ujar Suryalina dengan suara bergetar, Rabu (26/3/2025).

Kisah pilu ini semakin terasa berat karena Briptu Ghalib gugur hanya berselang satu bulan setelah kepergian sang ayah. Suryalina menuturkan bahwa suaminya meninggal dunia pada 17 Februari 2025, sementara Ghalib menghembuskan nafas terakhirnya pada 17 Maret 2025.

"Kayak nggak percaya, kayak mimpi. Bapaknya baru 1 bulan (meninggal) anaknya juga nyusul, apalagi anak saya meninggalnya seperti itu," lirihnya.

Suryalina mengecam tindakan keji pelaku penembakan yang merenggut nyawa putranya. Ia menilai bahwa perbuatan tersebut sangat tidak manusiawi dan tidak mempedulikan perasaan keluarga yang ditinggalkan.

"Kok mereka tega sekali membunuh anak saya seperti itu, nggak ada perasaan mikirkan hati orang tua," ungkapnya dengan nada penuh kepedihan.

Proses Hukum Terhadap Pelaku Penembakan

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, dua oknum anggota TNI, Kopda Basar dan Peltu L, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan yang menewaskan tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung. Penetapan status tersangka ini merupakan hasil dari investigasi mendalam yang dilakukan oleh tim gabungan.

Kasus ini menjadi perhatian serius dan memicu gelombang kecaman dari berbagai pihak. Masyarakat menuntut agar para pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Diharapkan, proses hukum yang transparan dan adil dapat memberikan keadilan bagi keluarga korban dan menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tidak melakukan tindakan serupa di kemudian hari.

Kepergian Briptu Ghalib meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan institusi kepolisian. Ia dikenang sebagai sosok yang berdedikasi dalam menjalankan tugasnya dan menjadi kebanggaan keluarga. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini.