Kapolri Apresiasi Fasilitas Lengkap Rest Area KM 57, Minta Pemudik Manfaatkan Insentif Pemerintah
Kapolri Puji Kesiapan Rest Area KM 57 Hadapi Arus Mudik Lebaran 2025
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rest Area KM 57 pada hari Rabu (26/3/2025) untuk memastikan kesiapan fasilitas dalam menyambut lonjakan pemudik Lebaran 2025. Dalam kunjungannya, Kapolri memberikan apresiasi atas kelengkapan fasilitas yang tersedia, yang dinilai sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan para pemudik selama perjalanan.
"Saya sangat mengapresiasi kelengkapan fasilitas di Rest Area KM 57 ini. Tersedia tempat untuk berbuka puasa, area istirahat yang nyaman, dan berbagai fasilitas penunjang lainnya," ungkap Kapolri Listyo Sigit kepada awak media. Kelengkapan ini, menurutnya, akan memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.
Kapolri secara detail meninjau berbagai fasilitas yang disediakan, termasuk:
- Tempat Ibadah: Memastikan ketersediaan dan kebersihan tempat ibadah bagi umat Muslim yang ingin melaksanakan salat.
- Ruang Laktasi: Meninjau fasilitas ruang laktasi yang bersih dan nyaman bagi ibu menyusui.
- Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU): Memastikan kesiapan SPKLU untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik selama mudik.
- Layanan Bengkel: Mengecek ketersediaan layanan bengkel untuk membantu pemudik yang mengalami masalah teknis pada kendaraannya.
Kapolri berharap agar rest area lain di sepanjang jalur mudik dapat mencontoh kelengkapan fasilitas di KM 57. Dengan fasilitas yang memadai, diharapkan perjalanan mudik menjadi lebih aman, nyaman, dan lancar.
Imbauan Kapolri: Manfaatkan Insentif Pemerintah dan Waspadai Rekayasa Lalu Lintas
Menanggapi peningkatan volume kendaraan pemudik yang mencapai 7 persen (data Jasa Marga, H-10 hingga H-6 Lebaran), Kapolri mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan berbagai insentif yang telah diberikan pemerintah, seperti diskon tarif tol dan kebijakan Work From Anywhere (WFA). Pemanfaatan insentif ini diharapkan dapat membantu mengurai kepadatan arus mudik dan menghindari puncak kemacetan yang diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran (28 Maret).
"Kami sarankan agar masyarakat memanfaatkan insentif dari pemerintah sebaik-baiknya, terutama bagi yang memiliki rencana mudik. Kebijakan WFA dapat dimanfaatkan untuk menghindari puncak arus mudik," tegas Kapolri.
Lebih lanjut, Kapolri memastikan bahwa Polri telah menyiapkan berbagai skenario rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan. Beberapa skenario yang disiapkan antara lain:
- Ganjil-Genap: Pembatasan kendaraan berdasarkan plat nomor ganjil atau genap pada tanggal tertentu.
- Contraflow: Penggunaan jalur berlawanan arah untuk menambah kapasitas jalan.
- One Way: Pemberlakuan satu arah pada ruas jalan tertentu.
"Hari ini, kita mulai memberlakukan rekayasa contraflow di kilometer 47 sampai dengan 70. Jika diperlukan, kita juga akan mempersiapkan one way," jelas Kapolri. Pemberlakuan one way akan dilakukan jika volume kendaraan mencapai lebih dari 8.000 kendaraan per jam.
Kapolri menekankan bahwa informasi terkait rekayasa lalu lintas akan disosialisasikan secara luas melalui berbagai kanal media, termasuk media sosial, media mainstream, dan televisi. Tujuannya agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan terkini, sehingga dapat mempersiapkan perjalanan dengan lebih baik.
TNI Siagakan Ribuan Personel Bantu Pengamanan Mudik
Panglima TNI Jenderal Agus Subianto menambahkan bahwa TNI telah menyiapkan 66.714 personel untuk membantu Polri dalam pengamanan mudik Lebaran. Selain membantu pengamanan, sebagian personel TNI juga disiagakan untuk menghadapi potensi bencana alam.
"TNI menyiapkan 66.714 personel yang akan diperbantukan kepada Polri, dan sebagian akan stand by di satuan untuk menghadapi apabila terjadi bencana alam dan memberikan bantuan kepada masyarakat," ujar Panglima TNI Agus.