Misteri Dua Jenazah Tak Teridentifikasi Pasca-Kebakaran Glodok Plaza

Misteri Dua Jenazah Tak Teridentifikasi Pasca-Kebakaran Glodok Plaza

Pusdokkes Polri mengungkapkan temuan mengejutkan terkait proses identifikasi korban kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat. Dari 16 kantong jenazah yang diterima tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri, teridentifikasi dua profil DNA laki-laki yang tidak cocok dengan data antemortem keluarga korban yang telah melapor kehilangan anggota keluarga. Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan, Karodokpol Pusdokkes Polri, menyatakan bahwa kedua profil DNA ini mengindikasikan adanya dua korban jiwa yang belum terlacak identitasnya dan belum dilaporkan hilang oleh keluarga. Pernyataan ini disampaikan pada Rabu (5/3/2025) di RS Polri Kramatjati.

Sebelumnya, tim DVI telah menerima laporan kehilangan 14 orang dan berhasil mengidentifikasi enam korban, yaitu Desti Eka Putri Suwarno, Keren Shallom Jeremiah, Ade Aryati, Zukhi Fitria Rahdja, Aulia Belinda Kurapak, dan Oshima Yukari. Keenam jenazah tersebut telah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Namun, enam kantong jenazah lainnya mengalami kerusakan parah akibat kebakaran sehingga pengambilan profil DNA-nya tidak memungkinkan. Setelah melalui analisis dan evaluasi (Anev) menyeluruh, teridentifikasi delapan individu belum teridentifikasi berdasarkan laporan orang hilang, yang terdiri dari enam perempuan dan dua laki-laki. Keberadaan dua jenazah laki-laki inilah yang menjadi fokus perhatian dan menimbulkan pertanyaan besar.

Keputusan untuk menghentikan proses identifikasi korban kebakaran Glodok Plaza diambil berdasarkan sejumlah pertimbangan. Pertama, pencarian barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP) telah dihentikan karena tidak ada lagi pengiriman barang bukti atau bagian tubuh korban dari TKP ke pos DVI. Kedua, tidak ada tambahan data antemortem dari pihak keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga. Ketiga, seluruh bagian tubuh dan properti korban yang ditemukan telah diperiksa secara medis dan laboratorium. Meskipun operasi DVI secara resmi dinyatakan selesai, Nyoman menegaskan bahwa tim DVI RS Polri tetap terbuka untuk menerima dan memproses barang bukti baru jika ditemukan bagian tubuh atau properti korban yang dilaporkan hilang di TKP dikemudian hari. Penemuan dua profil DNA tak teridentifikasi ini menambah kompleksitas kasus kebakaran Glodok Plaza dan membuka kemungkinan adanya korban yang belum tercatat dalam laporan resmi.

Proses identifikasi korban bencana seperti kebakaran Glodok Plaza merupakan tantangan yang kompleks. Kerusakan yang parah akibat api seringkali menyulitkan identifikasi melalui metode konvensional. Kehadiran dua profil DNA yang tidak teridentifikasi ini menekankan pentingnya kolaborasi yang efektif antara pihak berwenang, keluarga korban, dan lembaga forensik dalam menangani kasus-kasus serupa di masa mendatang. Pentingnya dokumentasi yang rinci dan sistematis dalam proses identifikasi korban bencana, guna menghindari situasi yang menimbulkan pertanyaan seperti yang terjadi pada kasus ini, patut menjadi sorotan. Informasi lebih lanjut terkait upaya identifikasi kedua jenazah ini masih ditunggu dari pihak berwenang.