Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Kapolri Imbau Masyarakat Manfaatkan WFA untuk Hindari Kepadatan

markdown Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengimbau masyarakat yang memiliki fleksibilitas work from anywhere (WFA) untuk memanfaatkan kebijakan tersebut guna melakukan perjalanan mudik lebih awal. Himbauan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan arus mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri, terutama pada puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran, yaitu tanggal 28 Maret.

Kebijakan WFA yang telah diterapkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi peluang bagi mereka untuk menghindari kemacetan parah yang kerap terjadi menjelang Lebaran. Kapolri Sigit menekankan pentingnya memanfaatkan insentif dari pemerintah ini sebaik mungkin, khususnya bagi mereka yang berencana mudik.

"Tentunya saran kita manfaatkan insentif dari pemerintah ini dengan sebaik-baiknya, khususnya bagi yang punya rencana untuk melaksanakan mudik karena bisa dilaksanakan WFA," ujar Sigit, dalam keterangannya, Rabu (26/3/2025).

Persiapan Polri Menghadapi Lonjakan Arus Mudik

Guna mengantisipasi lonjakan volume kendaraan selama periode mudik Lebaran, Polri telah menyiapkan serangkaian skenario dan rekayasa lalu lintas. Berdasarkan data dari Jasa Marga, terjadi peningkatan volume kendaraan mudik sebesar 7% pada periode H-10 hingga H-6 Lebaran. Polri akan menerapkan berbagai strategi rekayasa lalu lintas, termasuk:

  • Ganjil-Genap: Pembatasan kendaraan berdasarkan plat nomor ganjil atau genap pada tanggal tertentu.
  • Contraflow: Penggunaan jalur berlawanan arah untuk menambah kapasitas jalan pada ruas-ruas tertentu.
  • One Way: Pemberlakuan satu arah pada ruas jalan tertentu untuk memaksimalkan arus kendaraan.

Kapolri Sigit menjelaskan bahwa penerapan rekayasa lalu lintas akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Penerapan contraflow dimulai dari kilometer 47 hingga 70. Pemberlakuan one way akan dipertimbangkan jika volume kendaraan melebihi 8.000 kendaraan per jam. Informasi terkait rekayasa lalu lintas akan disosialisasikan secara luas melalui berbagai saluran media, termasuk media sosial, media mainstream, dan televisi, agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan terkini.

Tinjauan Lapangan dan Kesiapan Infrastruktur Mudik

Dalam rangka memastikan kesiapan infrastruktur dan pelayanan mudik, Kapolri Sigit melakukan tinjauan lapangan ke beberapa lokasi strategis. Salah satunya adalah Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek. Dalam kunjungannya, Kapolri didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan kelengkapan fasilitas publik seperti tempat ibadah, ruang laktasi, stasiun pengisian kendaraan listrik, dan layanan bengkel.

Selain itu, Kapolri bersama Menko PMK dan Panglima TNI juga meninjau kesiapan mudik di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Banten. Pemantauan dilakukan melalui udara menggunakan Helikopter Super Puma TNI. Turut hadir dalam peninjauan ini adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiril Fauzi.

Dengan persiapan matang dan koordinasi lintas sektoral yang baik, diharapkan arus mudik Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.