Kemenhub Tinjau Kembali Rencana KRL Ekspres: Prioritaskan Efisiensi Mobilitas Komuter dari Maja dan Tenjo

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara serius menanggapi usulan revitalisasi layanan Kereta Rel Listrik (KRL) Ekspres, sebuah inisiatif yang dirancang untuk secara signifikan meningkatkan kecepatan dan efisiensi perjalanan komuter, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah penyangga Jakarta. Fokus utama kajian ini adalah potensi pemberangkatan KRL Ekspres dari stasiun-stasiun strategis seperti Maja dan Tenjo.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, menegaskan komitmennya untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap proposal ini. Dalam pernyataannya di Stasiun Pasar Senen pada hari Rabu, 26 Maret 2025, beliau menjelaskan bahwa studi kelayakan akan mencakup analisis terhadap berbagai aspek operasional, termasuk ketersediaan armada kereta yang memadai.

"Kami akan menelaah secara komprehensif opsi pengoperasian kereta api langsung, baik yang dimulai dari Maja maupun Tenjo. Tujuannya adalah untuk mewujudkan layanan KRL yang lebih cepat dan efisien," ujar Risal.

Inisiatif KRL Ekspres ini diharapkan dapat mengatasi tantangan mobilitas yang dihadapi oleh para pekerja yang tinggal di kawasan suburban Jakarta. Dengan mengurangi jumlah pemberhentian dan mempercepat waktu tempuh, KRL Ekspres berpotensi meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup para komuter.

Risal menekankan bahwa keberhasilan implementasi KRL Ekspres sangat bergantung pada ketersediaan unit kereta yang memadai. Saat ini, pemerintah masih menunggu kedatangan armada kereta baru. Setelah armada baru tersebut tiba, Kemenhub akan segera melakukan kajian lebih lanjut untuk memastikan kelayakan dan efektivitas layanan KRL Ekspres.

Sebelumnya, ide pengadaan KRL Ekspres juga sempat disinggung oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Beliau menyatakan bahwa opsi ini terbuka lebar, terutama setelah menerima masukan dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait (Ara). Usulan ini muncul sebagai respons terhadap keluhan para pekerja yang harus melewati belasan stasiun setiap hari untuk mencapai tempat kerja mereka di Jakarta.

Erick Thohir menjelaskan bahwa ketersediaan gerbong menjadi faktor kunci dalam merealisasikan KRL Ekspres. Oleh karena itu, Kementerian BUMN berencana untuk melakukan konsolidasi dengan PT INKA dan PT KAI guna memastikan ketersediaan armada yang mencukupi.

"Opsi KRL Ekspres sangat mungkin untuk dipertimbangkan. Namun, kita perlu memastikan ketersediaan gerbong terlebih dahulu. Itulah mengapa kita akan berkoordinasi dengan INKA dan PT KAI," kata Erick di Stasiun KRL Tanjung Barat pada hari Rabu, 27 November 2024.

Manfaat Potensial KRL Ekspres:

  • Pengurangan Waktu Tempuh: Mempersingkat waktu perjalanan komuter secara signifikan.
  • Peningkatan Produktivitas: Memberikan lebih banyak waktu bagi pekerja untuk beristirahat atau melakukan aktivitas lain.
  • Pengurangan Kemacetan: Mendorong penggunaan transportasi publik dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
  • Peningkatan Kualitas Hidup: Mengurangi stres dan kelelahan yang terkait dengan perjalanan panjang.

Kajian yang dilakukan oleh Kemenhub akan mencakup analisis mendalam terhadap permintaan pasar, kelayakan finansial, dan dampak lingkungan dari pengoperasian KRL Ekspres. Hasil kajian ini akan menjadi dasar pengambilan keputusan terkait implementasi layanan KRL Ekspres di masa mendatang.

Dengan adanya KRL Ekspres, diharapkan mobilitas masyarakat, khususnya para pekerja yang tinggal di wilayah Maja dan Tenjo, dapat ditingkatkan secara signifikan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan mengurangi kesenjangan antara wilayah perkotaan dan suburban.