Presiden Emmanuel Macron Dijadwalkan Melawat Indonesia pada Mei 2025: Fokus Penguatan Kemitraan Strategis
Presiden Emmanuel Macron Dijadwalkan Melawat Indonesia pada Mei 2025: Fokus Penguatan Kemitraan Strategis
Jakarta, Indonesia - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dijadwalkan untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada bulan Mei 2025. Kabar ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, dalam konferensi pers bersama Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, pada hari Rabu (26/3/2025).
"Kami telah membahas persiapan kunjungan kenegaraan ini dan merumuskan langkah-langkah prioritas untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara, yang diharapkan menjadi hasil nyata dari kunjungan tersebut," ujar Menteri Sugiono, seperti dilansir dari Antara.
Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri membahas berbagai bidang kerja sama bilateral yang potensial, termasuk:
- Transisi Energi: Kolaborasi dalam pengembangan energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan.
- Ketahanan Pangan: Peningkatan kerja sama di sektor pertanian dan rantai pasok pangan.
- Pertahanan: Penguatan kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan.
- Transformasi Digital: Pengembangan infrastruktur digital dan adopsi teknologi baru.
- Hubungan Budaya: Peningkatan pertukaran budaya dan pendidikan.
Menteri Sugiono juga menyoroti pertumbuhan positif investasi Prancis di Indonesia, yang mencapai 328 juta dolar AS pada tahun 2024. Ia berharap tren ini akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Indonesia dan Prancis sepakat untuk mendorong investasi lebih lanjut di sektor-sektor strategis seperti:
- Energi Terbarukan
- Mineral Kritis
- Ekonomi Kreatif
- Logistik dan Transportasi
- Infrastruktur Hijau
Menteri Sugiono menekankan pentingnya kerja sama yang konkret dan berdampak bagi masyarakat kedua negara. Ia berharap kunjungan Presiden Macron akan semakin mempererat hubungan bilateral, dengan menghasilkan hasil yang nyata dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang relevan.
Sebelumnya, Presiden Macron telah menyampaikan niatnya untuk mengunjungi Indonesia saat bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, di sela-sela acara AI Action Summit di Paris pada bulan Februari lalu. Kunjungan ini akan menjadi lawatan kenegaraan pertama seorang pemimpin Prancis ke Indonesia sejak tahun 2011, ketika Perdana Menteri François Fillon bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta untuk membahas deklarasi bersama kemitraan strategis antara kedua negara.
Kunjungan Presiden Macron diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan diplomatik, tetapi juga membuka peluang baru untuk kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya yang saling menguntungkan bagi Indonesia dan Prancis.