NDB Incar Proyek Energi Hijau dan Infrastruktur di Indonesia: Potensi Kemitraan Strategis
NDB Incar Proyek Energi Hijau dan Infrastruktur di Indonesia: Potensi Kemitraan Strategis
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – New Development Bank (NDB), lembaga keuangan multilateral yang didirikan oleh negara-negara BRICS, menunjukkan minat serius untuk berinvestasi dalam sektor energi terbarukan dan infrastruktur di Indonesia. Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa NDB telah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Keuangan terkait potensi pendanaan proyek-proyek strategis di tanah air.
Ketertarikan NDB ini muncul seiring dengan bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS pada awal tahun 2025. Keanggotaan ini membuka peluang kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan negara-negara BRICS, khususnya dalam bidang pendanaan pembangunan. Rosan Roeslani menekankan bahwa partisipasi NDB dapat menurunkan biaya pendanaan proyek-proyek di Indonesia berkat rating kredit NDB yang sangat baik.
"Dengan masuknya NDB ke Indonesia dan berinvestasi bersama-sama, dukungan yang diberikan akan menekan cost of fund dari proyek-proyek yang ada," ujar Rosan, mengutip laporan Antara.
Meski belum ada proyek spesifik yang disepakati, konversi sampah menjadi energi menjadi salah satu fokus utama dalam pembahasan. NDB memiliki pengalaman yang signifikan dalam membiayai proyek-proyek serupa di negara lain. Indonesia bahkan diundang untuk melihat langsung implementasi proyek konversi sampah menjadi energi yang telah berhasil dilaksanakan oleh NDB.
Fokus pada Energi Terbarukan dan Infrastruktur Logistik
Selain energi terbarukan, NDB juga menunjukkan minat dalam pembangunan infrastruktur, terutama yang dapat menekan biaya logistik di Indonesia. Infrastruktur yang efisien akan membantu meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Rosan menjelaskan, "Bagaimana pembangunan infrastruktur untuk menekan biaya logistik, tadi juga dibahas. Tapi yang paling dibahas adalah bagaimana mengonversi sampah menjadi energi."
Indonesia Resmi Bergabung dengan NDB
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah mengumumkan keputusan pemerintah untuk bergabung dengan NDB. Keputusan ini diambil setelah Presiden NDB, Dilma Vana Rousseff, secara resmi mengundang Indonesia untuk menjadi anggota. Langkah ini menandai komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara BRICS dan memanfaatkan potensi pendanaan yang ditawarkan oleh NDB.
Daftar Potensi Kerjasama dengan NDB:
- Proyek Energi Terbarukan: Pembangkit listrik tenaga surya, angin, air, dan biomassa.
- Konversi Sampah Menjadi Energi: Pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).
- Pembangunan Infrastruktur: Jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, dan sistem transportasi massal.
- Pengembangan Sistem Logistik: Pusat distribusi, gudang, dan sistem manajemen rantai pasok.
Manfaat Keanggotaan Indonesia di NDB:
- Akses ke Pendanaan Murah: Suku bunga yang lebih rendah dari sumber pendanaan lainnya.
- Transfer Teknologi: Pertukaran pengetahuan dan keahlian dalam bidang pembangunan.
- Peningkatan Kapasitas: Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia.
- Diversifikasi Sumber Pendanaan: Mengurangi ketergantungan pada sumber pendanaan tradisional.
Dengan bergabungnya Indonesia ke dalam NDB membuka lembaran baru kerjasama dalam pembangunan infrastruktur dan energi terbarukan. Pemerintah dan pihak terkait berharap dengan adanya kerjasama ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.