Sosialisasi Kurang, Pemudik Keluhkan Jam Operasional Terbatas Tol Palembang-Betung

Keterbatasan Informasi Picu Kekecewaan Pemudik di Tol Palembang-Betung

BANYUASIN, Sumatera Selatan – Ketidaktahuan mengenai jam operasional terbatas Tol Palembang-Betung menjadi keluhan utama sejumlah pemudik yang melintas pada arus mudik tahun ini. Tol yang diharapkan dapat mempercepat perjalanan menuju Jambi dan Pekanbaru ini, ternyata baru dibuka pukul 07.00 WIB dan ditutup kembali pada pukul 17.00 WIB setiap harinya. Hal ini menimbulkan kekecewaan dan antrean panjang di gerbang tol, terutama bagi pemudik yang tiba lebih awal.

Amar (38), seorang pemudik asal Jakarta yang hendak menuju Pekanbaru, menjadi salah satu contohnya. Ia mengaku telah tiba di gerbang tol Musi Landas, Banyuasin, sejak pukul 05.00 WIB. Namun, gerbang tol masih tertutup rapat, sehingga ia terpaksa menunggu hingga jam operasional dimulai.

"Saya kira tol ini buka 24 jam seperti tol-tol lain. Ternyata masih fungsional dengan jam operasional terbatas. Mau tidak mau, ya harus menunggu," ungkap Amar dengan nada sedikit kecewa, Kamis (26/3/2025).

Efektivitas Tol Diakui, Namun Sosialisasi Perlu Ditingkatkan

Meski demikian, Amar mengakui bahwa Tol Palembang-Betung sangat membantu memangkas waktu tempuh perjalanannya. Jika melalui jalan nasional, ia memperkirakan waktu tempuh dari Musi Landas ke Betung bisa mencapai 2 jam, bahkan lebih jika terjadi kemacetan. Namun, dengan menggunakan tol, waktu tempuh hanya sekitar 30 menit.

"Perbedaan waktunya sangat signifikan. Kalau tidak ada tol ini, bisa terjebak macet berjam-jam di jalan nasional," imbuhnya.

Ruas jalan dari Palembang menuju Banyuasin memang dikenal sebagai titik rawan kemacetan, terutama saat musim mudik. Kondisi jalan yang menyempit dan volume kendaraan yang meningkat drastis menjadi penyebab utama kemacetan. Titik kemacetan biasanya terjadi di simpang Betung dan area perkantoran Pemerintah Kabupaten Banyuasin.

Sejak Tol Palembang-Betung dibuka secara fungsional pada Senin (24/3/2025), kemacetan di jalur tersebut sedikit terurai. Kendaraan pemudik kini dapat dialihkan melalui tol untuk melanjutkan perjalanan menuju Jambi dan Pekanbaru.

Alasan Jam Operasional Terbatas dan Kesiapan Petugas

Perwira Pengendali Jalan Tol Musi Landas, Palembang-Betung, Iptu Juliardi, menjelaskan bahwa jam operasional tol memang dibatasi karena pembangunan tol masih berlangsung dan baru mencapai 85 persen. Selain itu, belum tersedianya penerangan yang memadai di sepanjang jalan tol juga menjadi pertimbangan utama.

"Demi keselamatan pengguna jalan, kami tidak menyarankan perjalanan malam karena minimnya penerangan. Pembangunan juga masih terus berjalan," jelas Iptu Juliardi.

Untuk kenyamanan pemudik, pengelola tol telah menyiapkan rest area di beberapa titik. Pemudik dapat beristirahat sejenak jika merasa lelah. Selain itu, posko pantau juga didirikan di depan gerbang tol dan di dalam rest area. Polres Banyuasin mengerahkan 367 personel untuk pengamanan dan kelancaran arus mudik, dibantu oleh personel dari Polda Sumsel dan Ditlantas Polda.

Alternatif Akses Menuju Tol

Bagi pemudik yang ingin mengakses Tol Palembang-Betung, terdapat dua jalur alternatif yang bisa digunakan:

  • Jalur Alternatif Simpang Tanah Mas: Pemudik dapat melewati jalan alternatif di simpang Kecamatan Tanah Mas, Banyuasin. Petunjuk jalan akan mengarahkan pemudik menuju pintu masuk tol. Namun, perlu diperhatikan bahwa jalan ini relatif sempit, sehingga pengemudi harus berhati-hati.
  • Pintu Tol Musi Landas: Pemudik dapat langsung menuju pintu tol yang terletak di Musi Landas, Banyuasin. Gerbang tol ini berada tepat di jalur lintas Sumatera. Petugas tol dan kepolisian akan memberikan arahan kepada pemudik yang akan menuju Jambi.

Exit tol berada di Jalan Pulau Rimau, yang merupakan bagian dari Jalan Lintas Sumatera ruas Palembang-Betung KM 54, Kabupaten Banyuasin.

Diharapkan, dengan informasi yang lebih jelas dan sosialisasi yang lebih intensif, permasalahan jam operasional terbatas ini dapat diatasi dan tidak lagi menjadi keluhan pemudik di masa mendatang.