Investigasi Mendalam Serangan KKB di Anggruk: Polisi Amankan Bukti Krusial
Investigasi Mendalam Serangan KKB di Anggruk: Polisi Amankan Bukti Krusial
JAYAPURA - Pasca serangan brutal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz-2025 bergerak cepat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hasilnya, sejumlah barang bukti krusial berhasil diamankan, menjadi modal penting dalam pengungkapan kasus ini.
Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, menjelaskan bahwa tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri dan personel Operasi Damai Cartenz telah bekerja keras mengumpulkan berbagai petunjuk di lokasi kejadian. Bukti-bukti yang ditemukan meliputi:
- Serpihan kaca: Diduga berasal dari fasilitas atau kendaraan yang dirusak saat serangan.
- Parang dan pisau terbakar: Senjata tajam yang mengindikasikan kekerasan fisik yang dialami para korban.
- Sampel material bangunan yang hangus: Bukti adanya upaya pembakaran atau perusakan properti.
"Barang bukti ini akan dianalisis lebih lanjut oleh tim forensik untuk mengungkap identitas pelaku dan motif di balik serangan ini," tegas Kombes Pol Yusuf Sutejo dalam keterangan resminya, Rabu (26/03/2025).
Selain pengumpulan barang bukti, Satgas Operasi Damai Cartenz juga meningkatkan penjagaan dan patroli di Distrik Anggruk. Langkah ini bertujuan untuk:
- Mencegah serangan lanjutan: Mengantisipasi kemungkinan KKB kembali beraksi dan mengganggu keamanan masyarakat.
- Memberikan rasa aman kepada warga: Menenangkan masyarakat yang trauma akibat kejadian tragis tersebut.
- Mempersempit ruang gerak KKB: Membatasi aktivitas kelompok kriminal tersebut agar tidak meluas ke wilayah lain.
Kombes Pol Yusuf Sutejo menegaskan komitmen Polri untuk terus hadir dan melindungi masyarakat Papua, khususnya di wilayah pegunungan yang rentan terhadap aksi kekerasan. "Kami tidak akan membiarkan KKB terus meneror dan meresahkan masyarakat. Polri akan terus bekerja sama dengan TNI dan pemerintah daerah untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif," ujarnya.
Serangan KKB yang terjadi pada Jumat (21/03/2025) lalu telah menyebabkan satu guru, Rosalia Rerek Sogen, meninggal dunia. Selain itu, tujuh guru dan tenaga kesehatan lainnya mengalami luka-luka. Jenazah Rosalia telah dipulangkan ke kampung halamannya di Lewolata, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (25/03/2025). Sementara itu, para korban luka saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Angkatan Darat Marthen Indey di Kota Jayapura.
Pemerintah daerah dan berbagai elemen masyarakat juga turut mengecam keras aksi brutal KKB tersebut. Mereka menyerukan agar aparat keamanan segera menangkap dan menindak tegas para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, mereka juga meminta pemerintah untuk meningkatkan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah pegunungan Papua, sebagai upaya untuk mengatasi akar masalah konflik dan kekerasan.
Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Upaya penegakan hukum, peningkatan keamanan, dan percepatan pembangunan di Papua menjadi kunci untuk menciptakan perdamaian dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.