Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Ibu Kembali Erupsi dan Lontarkan Lava Pijar

Gunung Ibu Erupsi, Status Siaga Diberlakukan

HALMAHERA BARAT - Gunung Ibu, yang terletak di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan pada Rabu (26/3/2025) malam. Erupsi terjadi sekitar pukul 21.45 WIT dan melontarkan lava pijar yang mencapai ketinggian 300 meter dari puncak kawah.

Menurut Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu, kolom abu vulkanik mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak atau setara dengan 2.325 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal terpantau condong ke arah timur.

"Erupsi ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 14 milimeter dan durasi satu menit 15 detik," ungkap Axl Roeroe, Kepala PGA Ibu, pada hari Rabu. Lebih lanjut, Axl menjelaskan bahwa erupsi tersebut disertai suara gemuruh yang terdengar hingga pos pengamatan dan lontaran lava pijar yang terlihat jelas.

Status Gunung Ibu Siaga

Saat ini, status Gunung Ibu berada pada Level III atau Siaga. Mengingat kondisi tersebut, PGA Ibu mengeluarkan rekomendasi kepada masyarakat di sekitar gunung, serta pengunjung dan wisatawan, untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari kawah aktif. Selain itu, perluasan sektoral sejauh 5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara juga harus dihindari.

Berikut adalah rekomendasi dari PGA Ibu:

  • Masyarakat dan wisatawan dilarang beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari kawah aktif.
  • Perluasan sektoral sejauh 5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara juga harus dihindari.

Imbauan Kepada Masyarakat

Axl Roeroe juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata jika terjadi hujan abu. Selain itu, seluruh pihak diimbau untuk menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan informasi yang tidak benar, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat diminta untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

Erupsi Gunung Ibu ini menjadi pengingat akan aktivitas vulkanik yang dinamis di wilayah Indonesia. Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang guna meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.