Adidas Resmi Tuntaskan Penjualan Stok Yeezy, Raih Keuntungan Miliaran Rupiah Meski di Bawah Ekspektasi

Adidas Tuntaskan Penjualan Yeezy, Bukukan Pendapatan Besar Namun di Bawah Proyeksi

Pada kuartal keempat tahun 2024, Adidas secara resmi menyelesaikan penjualan seluruh stok sepatu Yeezy yang tersisa. Penjualan ini menandai berakhirnya babak kontroversial dalam sejarah perusahaan, setelah memutuskan hubungan dengan rapper Kanye West (kini dikenal sebagai Ye) pada Oktober 2022, menyusul pernyataan-pernyataan kontroversial yang dilontarkan sang artis. Meskipun penjualan Yeezy memberikan suntikan pendapatan yang signifikan, angka tersebut tetap berada di bawah proyeksi awal perusahaan dan mencerminkan dampak jangka panjang dari berakhirnya kemitraan tersebut.

Proses penjualan stok Yeezy yang dimulai sejak Mei 2023, telah menghasilkan pendapatan sebesar 650 juta euro (sekitar Rp 11,7 triliun) bagi Adidas pada tahun 2024. Dari angka tersebut, perusahaan berhasil memperoleh laba sekitar 200 juta euro (sekitar Rp 3,6 triliun). Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pendapatan tahun 2023 yang mencapai 750 juta euro (sekitar Rp 13,5 triliun) dengan laba operasi 300 juta euro (sekitar Rp 5,4 triliun). Perbedaan ini menunjukkan penurunan pendapatan yang signifikan dan dampak langsung dari hilangnya lini produk Yeezy yang sangat populer, terutama di pasar Amerika Serikat.

Dampak Terhadap Kinerja Keuangan Adidas

Keputusan untuk mengakhiri kemitraan dengan Ye telah menimbulkan dampak yang cukup besar pada kinerja keuangan Adidas, khususnya di pasar Amerika Utara. Penjualan di wilayah tersebut mengalami penurunan sebesar 2 persen pada tahun 2024, sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya kontribusi dari penjualan Yeezy. Penurunan ini menyoroti pentingnya lini produk Yeezy bagi pendapatan perusahaan sebelumnya, dan sekaligus tantangan yang dihadapi Adidas dalam mengisi kekosongan pasar yang ditinggalkan oleh lini produk tersebut.

Kontribusi Sosial dan Strategi Masa Depan

Sebagai bagian dari komitmen sosialnya, Adidas telah menjanjikan sebagian dari hasil penjualan Yeezy akan disumbangkan kepada organisasi-organisasi yang aktif dalam melawan antisemitisme, termasuk Liga Anti-Pencemaran Nama Baik. Langkah ini menunjukkan upaya Adidas untuk memperbaiki dampak negatif dari kontroversi yang melingkupi berakhirnya kemitraan dengan Ye. Saat ini, Adidas sedang fokus untuk mengembangkan strategi bisnis baru dan meluncurkan produk-produk baru untuk menggantikan lini Yeezy dan mempertahankan pangsa pasarnya. Tantangan terbesar bagi Adidas sekarang adalah membangun kembali kepercayaan konsumen dan menciptakan lini produk baru yang dapat menyamai popularitas dan pendapatan yang dihasilkan oleh lini Yeezy sebelumnya.

Kesimpulan

Penjualan seluruh stok Yeezy menandai berakhirnya satu era bagi Adidas. Meskipun perusahaan berhasil meraih keuntungan yang signifikan, angka tersebut tetap di bawah ekspektasi dan menunjukkan dampak jangka panjang dari kontroversi yang terjadi. Ke depan, keberhasilan Adidas akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi, berinovasi, dan menciptakan lini produk baru yang mampu menarik konsumen dan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Yeezy.