Pemerintah Optimistis Stimulus Ekonomi Jaga Stabilitas Perputaran Uang Lebaran, Tanggapi Pesimisme Kadin

Pemerintah Optimistis Stimulus Ekonomi Jaga Stabilitas Perputaran Uang Lebaran, Tanggapi Pesimisme Kadin

Jakarta - Di tengah kekhawatiran dunia usaha mengenai potensi penurunan perputaran uang selama libur Idul Fitri, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan keyakinannya bahwa berbagai stimulus ekonomi yang telah disiapkan akan menjaga stabilitas, bahkan berpotensi meningkatkan perputaran uang di masyarakat. Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan atas proyeksi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang memperkirakan penurunan perputaran uang sebesar 12,33% dibandingkan tahun sebelumnya.

Perbedaan Proyeksi dan Dasar Argumen

Kadin Indonesia sebelumnya memprediksi perputaran uang selama libur Lebaran 2025 hanya mencapai Rp 137,97 triliun. Proyeksi ini didasarkan pada survei Kementerian Perhubungan yang menunjukkan penurunan jumlah pemudik sebesar 24% dibandingkan tahun lalu, dari 193,6 juta menjadi 146,48 juta orang. Sementara itu, Airlangga Hartarto berpendapat bahwa pemerintah telah mengantisipasi potensi perlambatan ekonomi dengan serangkaian kebijakan stimulus yang komprehensif.

"Tidak menurun karena banyak program dan juga bansosnya kan sudah jalan juga," ujar Airlangga usai menghadiri sebuah acara di Jakarta.

Namun, Airlangga mengakui bahwa perputaran uang pada Lebaran tahun ini mungkin tidak akan mengalami lonjakan signifikan seperti tahun sebelumnya. Ia menyebutkan bahwa penyelenggaraan Pemilu serentak pada tahun sebelumnya menjadi faktor pendorong utama peningkatan perputaran uang.

"Lebaran tahun sebelumnya ada Pilpres, Pilkada, dan Pileg, jadi berbeda. (Perputaran uang tahun ini) mungkin moderat," imbuhnya.

Strategi Pemerintah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah telah menyiapkan serangkaian langkah strategis untuk menstimulus pergerakan ekonomi menjelang dan selama libur Lebaran, diantaranya:

  • Diskon Transportasi: Pemerintah telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memberikan diskon pada tiket transportasi, mulai dari pesawat, kereta api, hingga bus dan feri.
  • Bonus untuk Pengemudi dan Kurir Online: Pemberian bonus kepada pengemudi dan kurir online diharapkan dapat meningkatkan daya beli dan mendorong konsumsi masyarakat.
  • Tunjangan Hari Raya (THR) untuk ASN dan TNI-Polri: Pencairan THR bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan anggota TNI-Polri diharapkan dapat meningkatkan daya beli dan mendorong konsumsi masyarakat.

Diskon Tiket Pesawat

Salah satu kebijakan yang menjadi sorotan adalah penurunan harga tiket pesawat. Pemerintah menetapkan penurunan harga tiket pesawat selama 15 hari, mulai dari 24 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode pembelian tiket 1 Maret hingga 7 April 2025. Besaran penurunan harga tiket pesawat berkisar antara 13-14%. Penurunan ini mencakup penurunan biaya avtur, pemangkasan biaya bandara, dan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Harapan Pemerintah

Pemerintah berharap bahwa dengan implementasi berbagai kebijakan stimulus ini, perputaran uang selama libur Lebaran dapat terjaga stabil, bahkan berpotensi meningkat dibandingkan proyeksi Kadin. Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan berbagai program diskon dan insentif yang telah disediakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.