Perombakan Jajaran Komisaris BTN: Fahri Hamzah dan Suryo Utomo Duduk di Kursi Strategis

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) mengalami perubahan signifikan dalam susunan dewan komisarisnya. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Menara BTN, Jakarta, pada hari Rabu (26/3/2025), telah menetapkan sejumlah nama baru untuk mengisi posisi-posisi kunci. Salah satu penunjukan yang menarik perhatian adalah ditunjuknya Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, sebagai salah satu Komisaris BTN.

Penunjukan Fahri Hamzah ini menandai babak baru dalam karirnya. Selain menjabat sebagai Wakil Menteri di Kabinet Prabowo Subianto, Fahri Hamzah juga dikenal sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gelora. Kehadirannya di jajaran komisaris BTN diharapkan dapat memberikan perspektif baru dan memperkuat sinergi antara sektor perumahan dengan perbankan.

Selain Fahri Hamzah, RUPST BTN juga menyepakati penunjukan beberapa nama penting lainnya. Suryo Utomo, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, didapuk sebagai Komisaris Utama BTN. Pengalaman luas Suryo Utomo di bidang keuangan dan perpajakan diyakini akan memberikan kontribusi besar dalam pengawasan dan pengambilan kebijakan strategis BTN.

Posisi Wakil Komisaris Utama dipercayakan kepada Dwi Ary Purnomo. Sementara itu, tiga nama baru mengisi kursi Komisaris Independen, yaitu Pietra Machreza Paloh, Ida Nuryanti, dan Panangian Simanungkalit. Pietra Machreza Paloh merupakan keponakan dari Surya Paloh, seorang pengusaha terkemuka dan Ketua Umum Partai Nasdem. Kehadiran para Komisaris Independen ini diharapkan dapat menjaga objektivitas dan profesionalisme dalam pengelolaan BTN.

Dengan perubahan ini, susunan Komisaris BTN setelah RUPST menjadi sebagai berikut:

  • Komisaris Utama: Suryo Utomo
  • Wakil Komisaris Utama: Dwi Ary Purnomo
  • Komisaris Independen: Pietra Machreza Paloh
  • Komisaris Independen: Ida Nuryanti
  • Komisaris Independen: Panangian Simanungkalit
  • Komisaris: Fahri Hamzah

Jumlah komisaris BTN sendiri mengalami pengurangan, dari sebelumnya 9 orang menjadi 6 orang. Perubahan ini diharapkan dapat membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih efisien dan efektif. Penunjukan nama-nama baru ini mencerminkan upaya BTN untuk memperkuat tata kelola perusahaan dan meningkatkan kinerja di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks. Diharapkan jajaran komisaris yang baru ini dapat membawa BTN menuju era baru dengan inovasi yang berkesinambungan dan pelayanan yang semakin baik kepada masyarakat Indonesia.

Komisaris yang baru ditunjuk diharapkan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan penuh integritas dan dedikasi. BTN memiliki peran strategis dalam mendukung program pemerintah di sektor perumahan dan pembiayaan infrastruktur. Dengan dukungan dari para pemegang saham dan seluruh karyawan, BTN optimis dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.

Dengan demikian, perombakan jajaran komisaris BTN ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi BTN sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia. Diharapkan dengan komposisi baru ini, BTN dapat terus berinovasi, meningkatkan efisiensi, dan memberikan pelayanan terbaik kepada para nasabah dan masyarakat Indonesia.