Misteri 'Putri Merah Jalur Sutra': Gigi Berwarna Merah Ungkap Praktik Kuno dan Status Sosial

Misteri 'Putri Merah Jalur Sutra': Gigi Berwarna Merah Ungkap Praktik Kuno dan Status Sosial

Penemuan mengejutkan di situs pemakaman Shengjindian, Xinjiang, di sepanjang Jalur Sutra kuno, telah mengungkap sebuah misteri yang berusia lebih dari 2.000 tahun. Kerangka seorang perempuan muda, yang dijuluki 'Putri Merah,' ditemukan dengan gigi yang diwarnai merah terang. Warna merah ini berasal dari cinnabar, sebuah mineral beracun yang mengandung merkuri sulfida, memicu pertanyaan tentang praktik budaya, status sosial, dan bahkan penggunaan zat psikoaktif di masa lalu.

Penemuan dan Analisis

Sisa-sisa 'Putri Merah' ditemukan di antara 31 makam yang digali antara tahun 2007 dan 2008. Makam-makam ini kaya akan artefak berharga seperti sutra, tembikar, emas, perunggu, manik-manik kaca, dan onyx. 'Putri Merah,' yang diperkirakan berusia antara 20 dan 25 tahun saat meninggal, ditemukan bersama sisa-sisa tiga individu lainnya, termasuk seorang anak. Kehadiran cinnabar pada giginya menjadi fokus utama penelitian.

Analisis laboratorium yang cermat, termasuk spektroskopi Raman, spektroskopi fluoresensi sinar-X, dan spektroskopi inframerah transformasi Fourier (FTIR), mengkonfirmasi bahwa pigmen merah tersebut memang cinnabar. FTIR juga mendeteksi keberadaan zat protein yang kemungkinan digunakan sebagai bahan pengikat untuk menempelkan cinnabar pada gigi. Bahan pengikat ini, yang kemungkinan berasal dari sumber hewani seperti kolagen, putih telur, atau susu, umum digunakan di China kuno.

Interpretasi dan Spekulasi

Meskipun alasan pasti di balik pewarnaan gigi merah ini masih belum diketahui, beberapa hipotesis telah diajukan:

  • Signifikansi Spiritual: Merah secara tradisional dianggap sebagai warna keberuntungan dan penting di China. Cinnabar juga memiliki peran dalam praktik perdukunan dan pengobatan tradisional, bahkan memiliki sifat psikoaktif yang mungkin membuatnya digunakan sebagai halusinogen.
  • Kosmetik: Praktik pewarnaan gigi, termasuk menghitamkan gigi, pernah populer di berbagai budaya di Asia Tenggara dan Oseania. Pewarnaan merah mungkin merupakan bentuk kosmetik yang modis pada masanya.
  • Status Sosial: Akses ke cinnabar, yang merupakan sumber daya yang berharga, mungkin menunjukkan bahwa 'Putri Merah' memiliki status sosial yang tinggi. Pewarnaan gigi merah bisa jadi merupakan simbol kekayaan atau keanggotaan dalam kelompok elit.

Implikasi Penelitian

Penemuan ini merupakan satu-satunya kasus yang diketahui tentang pewarnaan gigi merah secara sengaja menggunakan cinnabar. Hal ini memberikan wawasan baru tentang praktik budaya, kepercayaan spiritual, dan hierarki sosial di Jalur Sutra kuno. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya makna dan implikasi dari praktik unik ini.

Para peneliti menekankan perlunya penyelidikan lebih lanjut dan penemuan tambahan untuk menguji hipotesis yang ada dan mengungkap lebih banyak tentang kehidupan dan budaya 'Putri Merah Jalur Sutra'. Penemuan ini membuka jendela baru ke masa lalu, memungkinkan kita untuk lebih memahami kompleksitas dan keragaman masyarakat kuno.