Sengketa Royalti: Akar Perselisihan Ahmad Dhani dan Once Mekel Terungkap

Sengketa Royalti: Akar Perselisihan Ahmad Dhani dan Once Mekel Terungkap

Perseteruan mengenai royalti antara musisi Ahmad Dhani dan Once Mekel, yang sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan publik, ternyata memiliki akar yang lebih dalam dari sekadar perbedaan pandangan tentang sistem pembayaran hak cipta. Meskipun keduanya menegaskan bahwa hubungan personal mereka tetap baik, perbedaan pendapat mengenai mekanisme royalti atas lagu-lagu Dewa 19 telah menciptakan jarak di antara mereka.

Titik awal permasalahan ini bermula dari konser Pesta Rakyat Dewa 19 yang megah di Jakarta International Stadium (JIS) pada tahun 2023. Ahmad Dhani mengungkapkan bahwa momen tersebut menjadi katalis yang mendorongnya untuk menerapkan sistem direct license kepada Once Mekel, jika ingin membawakan lagu-lagu Dewa 19.

"Dia (Once) juga ngasih harga yang agak lumayan ke saya (saat tampil di JIS)," ujar Ahmad Dhani dalam sebuah kesempatan di Senayan, Jakarta. "Saya juga boleh dong ngasih harga ke dia dong. Itu kan semuanya kan peristiwanya kan gara-gara JIS. Akhirnya setelah JIS, saya minta sama Once, 'Ce. Kalau lu nyanyi lagu Dewa, gue minta harga dong. Satu lagu 10 juta' saya minta, satu lagu,"

Permintaan Ahmad Dhani ini kemudian menjadi sumber perdebatan. Once Mekel memilih untuk tetap berpegang pada aturan pemerintah dengan menyalurkan royalti melalui Lembaga Manajemen Kolektif (LMK), sebuah badan yang ditunjuk untuk mengelola hak cipta dan royalti musik secara kolektif. Ia menolak permintaan direct license yang diajukan oleh Ahmad Dhani.

Perbedaan pandangan ini kemudian membawa keduanya ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di Jakarta Selatan, dengan harapan menemukan solusi yang adil dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Pertemuan tersebut diharapkan dapat menjernihkan permasalahan hak cipta dan royalti yang menjadi ganjalan di antara mereka.

Namun, setelah pertemuan di DJKI, Once Mekel praktis tidak pernah lagi terlihat tampil bersama Ahmad Dhani maupun Dewa 19. Band legendaris asal Surabaya tersebut kemudian melanjutkan perjalanan musik mereka dengan formasi vokalis yang berbeda, menampilkan Ari Lasso, Virzha, dan Marcello Tahitoe secara bergantian.

Berikut adalah poin-poin penting yang menjadi sorotan dalam sengketa royalti antara Ahmad Dhani dan Once Mekel:

  • Konser Pesta Rakyat Dewa 19 di JIS: Momen ini menjadi titik awal Ahmad Dhani menerapkan direct license.
  • Permintaan Direct License: Ahmad Dhani meminta bayaran Rp 10 juta per lagu yang dibawakan Once Mekel.
  • Penolakan Once Mekel: Once memilih menyalurkan royalti melalui LMK sesuai aturan pemerintah.
  • Pertemuan di DJKI: Upaya mencari solusi terkait hak cipta dan royalti.
  • Absennya Once dari Dewa 19: Setelah sengketa, Once tidak lagi tampil bersama Dewa 19.

Perseteruan ini menggambarkan kompleksitas pengelolaan royalti di industri musik Indonesia. Di satu sisi, ada keinginan dari pencipta lagu untuk mendapatkan kompensasi yang layak atas karya mereka secara langsung. Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa sistem direct license dapat menimbulkan ketidakadilan dan kesulitan dalam pengawasan royalti secara keseluruhan.

Masa depan hubungan profesional antara Ahmad Dhani dan Once Mekel masih belum jelas. Namun, sengketa ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam industri musik tentang pentingnya komunikasi yang baik, pemahaman yang mendalam tentang hukum hak cipta, dan komitmen untuk mencari solusi yang adil bagi semua pihak.