Tragedi Way Kanan: Tiga Aparat Kepolisian Gugur dalam Penggerebekan Judi Sabung Ayam, Oknum TNI Terlibat
Tragedi Way Kanan: Tiga Aparat Kepolisian Gugur dalam Penggerebekan Judi Sabung Ayam, Oknum TNI Terlibat
LAMPUNG - Operasi penegakan hukum terhadap praktik perjudian sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung, berubah menjadi tragedi berdarah. Tiga anggota Kepolisian Daerah (Polda) Lampung dilaporkan tewas akibat insiden penembakan yang diduga melibatkan oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Peristiwa ini sontak menggemparkan masyarakat dan memicu investigasi mendalam dari berbagai pihak.
Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika, Kapolda Lampung, menyampaikan rasa duka cita mendalam atas kejadian ini. "Polda Lampung berduka, tiga orang anggota kami gugur dalam tugas," ungkap Irjen Helmy. Ketiga personel kepolisian yang menjadi korban adalah AKP Lusiyanto (anumerta), Aipda Petrus Apriyanto (anumerta), dan Briptu Ghalib Surya Ganta (anumerta). Ketiganya gugur saat menjalankan tugas membubarkan arena sabung ayam ilegal di wilayah Register 44, Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin.
Investigasi Gabungan dan Klaster Penyelidikan
Merespon insiden ini, Polda Lampung berkoordinasi erat dengan pihak TNI untuk melakukan investigasi gabungan. Penyelidikan dibagi menjadi dua klaster utama. Klaster pertama fokus pada penanganan kasus perjudian sabung ayam itu sendiri. Dalam klaster ini, tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka, meliputi:
- Peltu Lubis (TNI)
- Aiptu Kapri Sucipto (Polri)
- Zulkarnaen (Warga Sipil)
Klaster kedua difokuskan untuk mengungkap secara tuntas kasus penembakan yang mengakibatkan hilangnya nyawa tiga anggota Polri. Dalam kasus penembakan ini, Kopda Basarsyah, seorang anggota TNI aktif, telah ditetapkan sebagai tersangka utama.
Kronologi Kejadian dan Undangan Sabung Ayam via Media Sosial
Informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa penggerebekan arena sabung ayam ini bermula dari informasi yang beredar di media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp. Undangan untuk mengikuti sabung ayam tersebut diduga disebarkan oleh Kopda Basarsyah. Polres Way Kanan, setelah menerima informasi pada Senin (17/3/2025) siang, segera merespon dengan menerjunkan personel untuk membubarkan kegiatan ilegal tersebut.
Setibanya di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB, aparat kepolisian berupaya membubarkan kerumunan dengan memberikan tembakan peringatan. Namun, respons dari dalam arena sabung ayam justru berupa tembakan balasan yang mengenai tiga anggota kepolisian. Akibatnya, ketiga personel tersebut tewas di tempat kejadian.
Isu Setoran Judi dan Fokus Penyelidikan
Pasca-insiden, isu mengenai dugaan aliran dana atau setoran dari aktivitas perjudian kepada oknum aparat kepolisian dan TNI mencuat ke permukaan. Spekulasi ini muncul dari unggahan di media sosial yang mengklaim adanya percakapan antara seorang kapolsek dan Peltu Lubis terkait setoran judi. Menanggapi hal ini, Irjen Helmy Santika menegaskan bahwa klaim tersebut harus diverifikasi dan dibuktikan dengan data serta fakta yang valid.
Mabes TNI sendiri menyatakan komitmennya untuk fokus pada proses hukum terhadap anggota yang terlibat dalam kasus perjudian dan penembakan. Wakil sementara (Ws.) Danpuspom TNI, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Eka Wijaya Permana, menegaskan bahwa isu setoran bukan menjadi prioritas utama penyelidikan saat ini. "Kami belum fokus ke arah itu, karena kami akan fokus kepada proses hukum ini," tegas Mayjen Eka di Mapolda Lampung pada Selasa (25/3/2025).
Investigasi mendalam terus dilakukan untuk mengungkap motif, jaringan, dan pihak-pihak lain yang mungkin terlibat dalam tragedi Way Kanan ini. Penegakan hukum yang tegas dan transparan diharapkan dapat memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan, serta memberikan efek jera bagi para pelaku perjudian dan tindak kekerasan lainnya.