Curahan Hati Mantan Barista: 5 Pesanan Kopi Paling Membuat Frustrasi di Kedai Kopi

Dalam dunia kopi yang terus berkembang, pelanggan seringkali memiliki kebebasan untuk menyesuaikan minuman mereka sesuai selera pribadi. Namun, di balik senyuman ramah para barista, tersembunyi cerita tentang pesanan-pesanan tertentu yang diam-diam membuat mereka menghela napas. Beberapa mantan barista baru-baru ini mengungkapkan jenis pesanan kopi yang paling membuat frustrasi.

Jenis Pesanan yang Dianggap Menyebalkan oleh Barista

  1. Frappuccino dengan Tambahan Berlebihan:

    Frappuccino, minuman kopi yang diblender dengan es hingga kental, seringkali menjadi favorit banyak orang. Namun, menambahkan terlalu banyak bahan tambahan, seperti sirup berlebihan dan topping lainnya, dapat menjadi mimpi buruk bagi barista. Mantan barista Starbucks, Kaleigh French, secara khusus menyebut Mocha Cookie Crumble Frappuccino sebagai menu yang paling membuatnya kesal karena banyaknya langkah yang harus dikerjakan.

  2. Sirup Berlebihan:

    Menambahkan sirup ke dalam kopi adalah hal yang umum, tetapi beberapa pelanggan terkadang meminta jumlah yang tidak masuk akal. French mengungkapkan bahwa ia pernah menerima pesanan dengan sirup yang memenuhi hampir setengah gelas. Permintaan semacam ini tidak hanya memakan waktu tetapi juga dianggap menghilangkan esensi dari rasa kopi itu sendiri.

  3. Matcha Latte Manual:

    Berbeda dengan kopi yang pembuatannya dibantu oleh mesin dan teknologi modern, matcha latte membutuhkan sentuhan manual yang lebih intensif. Barista harus mengocok bubuk matcha dengan chasen dan peralatan lainnya hingga menghasilkan buih yang halus dan foamy. Proses ini memakan waktu dan tenaga ekstra, terutama saat kedai sedang ramai.

  4. Pesanan Terinspirasi dari Kafe Lain:

    Pelanggan yang terbiasa dengan menu di jaringan kafe besar seringkali membawa kebiasaan tersebut ke kafe-kafe kecil. Mantan barista, Gaby Viano, mengungkapkan bahwa ia merasa kesal ketika pelanggan memesan menu seperti Caramel Macchiato ala Starbucks di kafe tempatnya bekerja, yang mungkin memiliki resep dan standar yang berbeda.

  5. Menu Asal Pesan Tanpa Mengetahui Artinya:

    Viano menambahkan bahwa barista lebih senang diajak berdiskusi tentang kopi daripada menerima pesanan asal-asalan. Beberapa pelanggan memesan menu tanpa mengetahui apa yang mereka pesan, yang dapat menyebabkan kebingungan dan bahkan komplain yang tidak berdasar.

    Sebagai penikmat kopi, terutama bagi pemula, disarankan untuk tidak ragu bertanya kepada barista mengenai menu yang tersedia. Hal ini akan membantu menghindari pesanan yang tidak sesuai selera dan mencegah kesalahpahaman yang tidak perlu.

Kisah-kisah ini memberikan pandangan yang menarik tentang dinamika di balik meja kopi. Meskipun pelanggan memiliki hak untuk memesan minuman sesuai keinginan mereka, penting untuk mempertimbangkan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi para barista dalam memenuhi setiap permintaan. Memahami perspektif mereka dapat menciptakan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi semua orang yang terlibat.