Kementerian Perhubungan Pertimbangkan Rencana Reaktivasi KRL Ekspres: Rute Maja-Tenjo Jadi Opsi
Kementerian Perhubungan Pertimbangkan Rencana Reaktivasi KRL Ekspres: Rute Maja-Tenjo Jadi Opsi
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan sinyal positif terkait kemungkinan pengoperasian kembali Kereta Rel Listrik (KRL) Ekspres, sebuah inisiatif yang sebelumnya disuarakan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Wacana ini muncul sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat akan alternatif transportasi yang lebih cepat dan efisien, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah penyangga Jakarta.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan kajian mendalam terkait rencana tersebut. Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah menjadikan Stasiun Maja atau Tenjo sebagai titik keberangkatan KRL Ekspres. Hal ini akan memungkinkan penumpang dari wilayah tersebut untuk melakukan perjalanan langsung ke pusat kota tanpa perlu transit.
"Kami akan mengkaji itu. Kemungkinan ada kereta Direct Train entah dari stasiun mulai dari Maja atau dari Tenjo dan kemudian langsung," ujar Risal Wasal kepada awak media di Stasiun Pasar Senen. Pernyataan ini mengindikasikan keseriusan pemerintah dalam merealisasikan rencana ini.
Manfaat dan Tantangan KRL Ekspres
Pengoperasian kembali KRL Ekspres diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat signifikan, di antaranya:
- Memangkas Waktu Tempuh: KRL Ekspres dirancang untuk mengurangi waktu perjalanan secara signifikan dibandingkan dengan KRL reguler. Hal ini akan sangat membantu para komuter yang setiap hari harus menempuh perjalanan jauh untuk bekerja atau beraktivitas.
- Meningkatkan Mobilitas: Dengan adanya KRL Ekspres, mobilitas masyarakat akan semakin meningkat. Hal ini akan berdampak positif pada perekonomian, karena orang akan lebih mudah untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
- Mengurangi Kepadatan di KRL Reguler: KRL Ekspres dapat membantu mengurangi kepadatan penumpang di KRL reguler, sehingga memberikan kenyamanan yang lebih baik bagi para pengguna.
Namun, rencana ini juga memiliki sejumlah tantangan yang perlu diatasi, antara lain:
- Ketersediaan Gerbong: Jumlah gerbong kereta yang tersedia saat ini masih terbatas. Oleh karena itu, pemerintah perlu memastikan bahwa jumlah gerbong yang ada mencukupi untuk mengoperasikan KRL Ekspres tanpa mengganggu layanan KRL reguler.
- Infrastruktur: Pemerintah perlu memastikan bahwa infrastruktur perkeretaapian yang ada memadai untuk mendukung pengoperasian KRL Ekspres. Hal ini meliputi jalur kereta, stasiun, dan fasilitas pendukung lainnya.
- Koordinasi: Pemerintah perlu melakukan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak terkait, seperti PT KAI, INKA, dan pemerintah daerah, untuk memastikan kelancaran pengoperasian KRL Ekspres.
Koordinasi dengan INKA dan PT KAI
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya juga telah menyampaikan bahwa rencana pengoperasian kembali KRL Ekspres dapat direalisasikan jika jumlah gerbong kereta yang tersedia mencukupi. Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan konsolidasi dengan INKA dan PT KAI untuk memastikan ketersediaan gerbong.
"Jumlah gerbongnya kita mesti hitung dulu cukup atau tidak. Makanya kita kan mau konsolidasi dengan INKA dan PT KAI," ujar Erick Thohir.
Kemenhub terus melakukan kajian mendalam dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa pengoperasian kembali KRL Ekspres dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. Masyarakat menantikan realisasi dari rencana ini untuk meningkatkan mobilitas dan efisiensi perjalanan mereka.