Prioritaskan Keselamatan Warga, Pemprov Banten Bergerak Cepat Perbaiki Jembatan Gantung Citorek yang Memprihatinkan

Jembatan Gantung Citorek Terancam Putus, Akses Warga Terisolasi

Kondisi memprihatinkan jembatan gantung di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, telah memicu respons cepat dari Pemerintah Provinsi Banten. Jembatan yang menjadi urat nadi penghubung antar kampung ini mengalami kerusakan parah, mengancam keselamatan warga yang setiap hari melintasinya, terutama anak-anak sekolah.

Kondisi jembatan yang memprihatinkan ini telah berlangsung lama, dengan tiang besi dan sling penyangga yang berkarat, serta lantai jembatan yang dipenuhi lubang menganga. Warga setempat mengungkapkan kekhawatiran mendalam, karena jembatan ini merupakan satu-satunya akses vital bagi mereka.

Pemprov Banten Koordinasi dengan Pemkab Lebak untuk Perbaikan

Menanggapi kondisi darurat ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, menyatakan bahwa Gubernur Banten, Andra Soni, telah menginstruksikan agar perbaikan jembatan ini menjadi prioritas utama. Pemprov Banten akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk membahas langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

"Arahan dari Pak Gubernur untuk ini jadi prioritas perbaikan," tegas Arlan Marzan.

Koordinasi dengan Pemkab Lebak dinilai penting karena status jembatan tersebut berada di bawah kewenangan pemerintah daerah. Meskipun demikian, Pemprov Banten siap memberikan dukungan penuh untuk memastikan perbaikan jembatan dapat segera dilaksanakan.

Dampak Kerusakan Jembatan Gantung Bagi Warga

Jembatan gantung sepanjang 37 meter dan lebar 2 meter ini membentang di atas aliran Sungai Cimadur, menghubungkan Kampung Bojongmanggu dengan Kampung Ciusul di Desa Citorek Kidul. Jika jembatan ini tidak dapat digunakan lagi, diperkirakan sekitar 200 kepala keluarga (KK) di Kampung Bojongmanggu akan terisolasi.

Warga Citorek Kidul, Amang, mengungkapkan betapa vitalnya jembatan ini bagi aktivitas sehari-hari. "Kalau jembatan ini ditutup, ada 200 KK di Kampung Bojongmanggu yang akan terisolir. Kalau tetap digunakan mengancam anak-anak sekolah, masyarakat yang belanja kebutuhan sehari-hari, semua melewati jembatan itu," ujarnya.

Sejarah dan Kondisi Terkini Jembatan Gantung

Kepala Desa Citorek Kidul, Sumarta, membenarkan bahwa kondisi jembatan gantung di wilayahnya sudah tidak layak dilintasi. Jembatan ini dibangun sekitar tahun 2010 melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), dan sejak saat itu belum pernah mendapatkan perbaikan yang memadai. Kondisi kerusakan ini bahkan sudah terjadi sebelum Sumarta menjabat sebagai kepala desa.

Kondisi ini menggambarkan betapa mendesaknya perbaikan jembatan gantung Citorek. Diharapkan, koordinasi antara Pemprov Banten dan Pemkab Lebak dapat segera menghasilkan solusi konkret untuk mengatasi masalah ini, demi keselamatan dan kesejahteraan warga Desa Citorek Kidul.

  • Daftar Kerusakan Jembatan:
    • Tiang besi dan sling penyangga berkarat
    • Lantai jembatan berlubang
  • Dampak Jika Jembatan Ditutup:
    • 200 KK di Kampung Bojongmanggu terisolasi
    • Aktivitas ekonomi dan sosial terhambat
    • Anak-anak sekolah kesulitan mengakses pendidikan