Viral Aksi Debt Collector Salah Sasaran di Semarang: MUF Sampaikan Permohonan Maaf
Viral Aksi Debt Collector Salah Sasaran di Semarang: MUF Sampaikan Permohonan Maaf
Sebuah insiden yang melibatkan debt collector dan seorang pemilik mobil di sebuah pusat perbelanjaan di Semarang, Jawa Tengah, menjadi viral di media sosial. Peristiwa ini bermula ketika sekelompok debt collector mencoba menarik sebuah mobil yang diklaim bermasalah dengan pihak leasing, padahal mobil tersebut dibeli secara tunai.
Video kejadian yang diunggah oleh akun TikTok @sayangku____, telah menarik perhatian jutaan pengguna media sosial dan memicu berbagai reaksi. Dalam video tersebut, terlihat seorang ibu yang panik dan ketakutan didatangi oleh sejumlah pria bertato yang mengaku sebagai debt collector. Mereka bersikeras ingin menarik mobilnya karena dianggap bermasalah dengan leasing.
Ibu tersebut menjelaskan bahwa mobilnya dibeli secara tunai dan ia memiliki Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) sebagai bukti kepemilikan yang sah. Namun, para debt collector tetap meminta bukti fisik BPKB. Setelah menunggu beberapa saat, foto BPKB dikirimkan, tetapi mereka masih meragukan keasliannya. Para debt collector kemudian memeriksa nomor rangka dan nomor mesin mobil tersebut.
Setelah melakukan pengecekan, akhirnya terungkap bahwa data yang mereka miliki tidak sesuai dan mobil tersebut bukan target penarikan. Para debt collector pun meminta maaf kepada pemilik mobil atas kesalahan tersebut.
Klarifikasi Mandiri Utama Finance (MUF)
Mandiri Utama Finance (MUF), perusahaan leasing yang disebut-sebut terkait dengan kejadian ini, telah mengeluarkan klarifikasi resmi. Dalam klarifikasinya, MUF menyampaikan permohonan maaf kepada pemilik kendaraan atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Berikut poin-poin penting dari klarifikasi MUF:
- Tim yang terlibat dalam insiden tersebut adalah tim external collection yang bekerja sama dengan MUF.
- MUF memastikan bahwa tim external collection telah tersertifikasi oleh Sertifikasi Profesi Penagihan Indonesia (SPPI).
- Pemeriksaan kendaraan dilakukan sebagai bagian dari prosedur verifikasi terhadap unit yang diduga bermasalah, mengingat maraknya kasus debitur gagal bayar yang mengganti plat nomor kendaraan.
- Tim external collection telah menjalankan proses pemeriksaan dengan sopan dan sesuai prosedur, termasuk meminta izin kepada pemilik kendaraan sebelum melakukan pengecekan.
- Setelah pemeriksaan, terbukti bahwa kendaraan tersebut menggunakan plat nomor asli dan bukan unit kendaraan kredit bermasalah.
- Tim external collection telah menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada pemilik kendaraan di lokasi.
- MUF sedang melakukan identifikasi masalah dan akan mengevaluasi kinerja perusahaan external collection yang bekerja sama dengan mereka.
- MUF berkomitmen untuk memastikan operasional penagihan berjalan sesuai dengan regulasi yang ada dan mematuhi seluruh peraturan yang berlaku.
MUF menegaskan bahwa sebagai perusahaan yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mereka senantiasa mematuhi seluruh regulasi mengenai proses penagihan serta berkomitmen untuk menjalankan seluruh prosedur dengan profesionalisme, transparansi, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi perusahaan leasing dan debt collector untuk lebih berhati-hati dan profesional dalam menjalankan tugas mereka. Verifikasi data yang akurat dan komunikasi yang baik dengan konsumen sangat penting untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. Masyarakat juga diimbau untuk selalu menyimpan bukti kepemilikan kendaraan dengan baik dan melaporkan jika terjadi tindakan yang mencurigakan.