Bali Tegaskan Larangan 'Paket Nyepi': Jaga Kesucian Hari Raya, Utamakan Penghormatan
Bali Tegaskan Larangan 'Paket Nyepi': Jaga Kesucian Hari Raya, Utamakan Penghormatan
Pemerintah Provinsi Bali mengambil sikap tegas dalam menjaga kesucian Hari Raya Nyepi. Dinas Pariwisata (Dispar) Bali secara resmi mengeluarkan larangan bagi pelaku usaha pariwisata untuk menawarkan atau mempromosikan "Paket Nyepi" kepada wisatawan. Langkah ini diambil sebagai bentuk penghormatan terhadap umat Hindu yang menjalankan ibadah tapa brata penyepian dengan khusyuk.
Kepala Dispar Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyampaikan bahwa Hari Suci Nyepi adalah momen sakral bagi masyarakat Bali, bukan komoditas yang bisa diperjualbelikan. Ia menekankan pentingnya menjaga kesakralan Nyepi agar tidak ternodai oleh kepentingan komersial. Pihaknya juga meminta agen perjalanan dan operator tur untuk mengedukasi wisatawan mengenai makna dan tradisi Nyepi, serta pentingnya menghormati kekhusyukan umat Hindu dalam menjalankan ibadahnya.
"Kita harus menghormati saudara-saudara kita umat Hindu yang sedang melaksanakan tapa brata penyepian. Jangan sampai kesucian Nyepi ini dinodai dengan promosi-promosi paket wisata yang mengeksploitasi nama Nyepi," ujar Tjok Bagus Pemayun.
Alternatif Promosi yang Diperbolehkan
Dispar Bali tidak melarang pelaku usaha pariwisata untuk menarik wisatawan selama periode libur Nyepi dan Idul Fitri. Namun, promosi yang dilakukan harus dilakukan secara etis dan bertanggung jawab. Tjok Bagus Pemayun menyarankan agar pelaku usaha pariwisata menggunakan nama lain dalam menawarkan paket wisata, seperti "Libur Panjang di Bali" atau "Menikmati Suasana Bali yang Tenang", tanpa mengaitkannya dengan kegiatan umat Hindu.
"Silakan saja menawarkan paket liburan ke Bali, apalagi ini bertepatan dengan libur panjang Idul Fitri. Tapi, jangan menggunakan embel-embel Nyepi dalam promosi. Gunakan cara-cara yang lebih kreatif dan menghormati tradisi kita," jelasnya.
Antisipasi Peningkatan Kunjungan Wisatawan
Menjelang Hari Raya Nyepi dan libur panjang Idul Fitri, Dispar Bali memproyeksikan adanya peningkatan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Optimisme ini didasari oleh beberapa faktor, antara lain:
- Harga tiket pesawat yang lebih terjangkau: Pemerintah telah berupaya menstabilkan harga tiket pesawat domestik, sehingga diharapkan dapat mendorong lebih banyak wisatawan nusantara untuk berlibur ke Bali.
- Pembukaan aksesibilitas yang lebih baik: Infrastruktur jalan tol yang semakin baik, seperti Tol Probolinggo, memudahkan akses wisatawan dari berbagai daerah untuk menuju Bali.
- Cuti bersama yang panjang: Kombinasi cuti bersama Nyepi dan Idul Fitri memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati liburan yang lebih panjang di Bali.
Dispar Bali terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan wisatawan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kelancaran dan keamanan selama periode libur panjang ini.
Data Kunjungan Wisatawan Awal Tahun
Pada awal tahun 2025, Bali mencatat sebanyak 1.013.700 kunjungan wisatawan mancanegara dan 902.688 kunjungan wisatawan domestik. Meskipun angka ini belum setinggi periode libur tahun sebelumnya, Dispar Bali optimistis bahwa kunjungan wisatawan akan terus meningkat seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi dan infrastruktur pariwisata.
Imbauan untuk Wisatawan
Dispar Bali mengimbau kepada seluruh wisatawan yang berkunjung ke Bali untuk menghormati tradisi dan budaya lokal, khususnya selama Hari Raya Nyepi. Wisatawan diharapkan dapat menjaga ketenangan dan kekhusyukan umat Hindu yang sedang menjalankan ibadah tapa brata penyepian. Dispar Bali juga menyediakan informasi dan panduan bagi wisatawan mengenai tata cara dan etika selama berada di Bali saat Nyepi.
Dengan menjaga kesucian Hari Raya Nyepi dan mempromosikan pariwisata yang bertanggung jawab, Bali berharap dapat terus menjadi destinasi wisata yang menarik dan berkesan bagi wisatawan dari seluruh dunia.