Indonesia Resmi Bergabung dengan NDB BRICS: Investasi Bertahap Jangka Waktu Tujuh Tahun Disepakati

Indonesia Bergabung dengan NDB BRICS, Komitmen Investasi Jangka Panjang Ditegaskan

Jakarta, Indonesia – Indonesia secara resmi telah mengumumkan keanggotaannya dalam New Development Bank (NDB), sebuah lembaga keuangan multilateral yang didirikan oleh negara-negara anggota BRICS. Pengumuman penting ini disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, setelah pertemuan bilateral dengan Presiden NDB, Dilma Vana Rousseff, pada hari Selasa, 25 Maret 2025.

"Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan NDB," tegas Presiden Prabowo, menandai langkah strategis dalam memperkuat kerjasama ekonomi dengan negara-negara berkembang. Keputusan ini merupakan tindak lanjut dari undangan yang sebelumnya diterima Indonesia dan telah melalui pembahasan mendalam dengan tim keuangan pemerintah.

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan lebih lanjut mengenai implikasi keanggotaan Indonesia dalam NDB. Menurutnya, sebagai anggota, Indonesia memiliki kewajiban untuk berinvestasi secara tunai ke dalam modal NDB. "Indonesia sebagai anggota BRICS itu punya jatah untuk ikut dalam New Development Bank. Dan kemarin Bapak Presiden sudah putuskan kita akan masuk di sana dan ada formulanya," ujar Airlangga.

Skema pembayaran investasi ini, lanjut Airlangga, akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu tujuh tahun. Meskipun rincian mengenai besaran iuran investasi yang harus dibayarkan belum diungkapkan secara detail, komitmen Indonesia terhadap NDB menunjukkan keseriusan negara dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang.

Tujuan dan Fokus NDB

NDB, yang didirikan pada Juli 2014 oleh negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), memiliki mandat untuk memobilisasi sumber daya bagi proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang. Dengan modal awal sebesar 100 miliar dolar AS yang disumbangkan oleh negara-negara pendiri, NDB berupaya untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan infrastruktur dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kantor pusat NDB terletak di Shanghai, China, dengan kantor pusat regional di Afrika Selatan. Kehadiran NDB diharapkan dapat memberikan alternatif sumber pendanaan bagi negara-negara berkembang, mengurangi ketergantungan pada lembaga keuangan tradisional, dan mempromosikan kerjasama Selatan-Selatan.

Manfaat Bagi Indonesia

Bergabungnya Indonesia dengan NDB diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis di dalam negeri. Dengan akses ke sumber pendanaan yang lebih beragam dan persyaratan yang lebih fleksibel, Indonesia dapat mempercepat pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, keanggotaan dalam NDB juga akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam ekonomi global dan meningkatkan kerjasama dengan negara-negara berkembang lainnya. Melalui partisipasi aktif dalam NDB, Indonesia dapat berkontribusi pada pembentukan tatanan keuangan global yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.

Langkah Strategis di Tengah Dinamika Global

Keputusan Indonesia untuk bergabung dengan NDB terjadi setelah negara ini secara resmi bergabung dengan BRICS pada 6 Januari 2025. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk terlibat secara aktif dalam forum-forum multilateral yang relevan dan memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang di panggung global.

Di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi global yang semakin kompleks, keanggotaan Indonesia dalam NDB dan BRICS merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional, meningkatkan kerjasama dengan negara-negara berkembang, dan berkontribusi pada terciptanya dunia yang lebih adil dan makmur.

Berikut adalah poin penting dari berita ini:

  • Indonesia resmi bergabung dengan New Development Bank (NDB).
  • Keputusan diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
  • Indonesia akan melakukan investasi tunai secara bertahap dalam 7 tahun.
  • NDB didirikan oleh negara-negara BRICS untuk membiayai pembangunan berkelanjutan.
  • Keanggotaan ini diharapkan membuka peluang baru bagi pembiayaan infrastruktur di Indonesia.